"Kalau di Amerika itu rasialis ya rezim Trump. Ini karakter dua pemerintahan yang sama. Makanya mereka membuka jalur mengundang Prabowo," ujarnya.
Ia membandingkan era Trump dengan pemerintahan AS sebelumnya, Barack Obama. Kata dia, Obama masih memiliki komitmen penegakan HAM dan demokrasi sehingga menutup masuk bagi pelanggar HAM,
Respons Pihak Prabowo
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan memang sejak lama Prabowo sering dituduh terkait pelanggaran HAM saat masih aktif di militer era Orde Baru. Namun, semua tuduhan yang belum berhenti itu selalu direspons baik Prabowo.
"Semua tuduhan-tuduhan itu selalu ditanggapi dengan ringan, menghormati semua pihak, terus tidak berhenti menuduh selalu mengkampanyekan posisi Pak Prabowo," ujar Dahnil dalam acara Kabar Petang tvOne.
Dia menjelaskan status Prabowo ke Pentagon karena diundang pemerintah AS. Prabowo pun diterima dan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper.
"Beliau di sana banyak bicara tentang pertahanan, bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Nah, kalau kemudian ada suara-suara yang protes, suara-suara berkeberatan tidak masalah, kami menghormati semua sikap, semua keberatan," ujar Dahnil.
Dahnil menambahkan peran Prabowo ke Pentagon juga jalankan tugas untuk memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dalam menjalankan posisi tugas beliau sebagai menteri pertahanan dan sebagai anak bangsa. Memastikan pertahanan kita dengan banyak negara, menjaga kedaulatan NKRI itu bisa berjalan dengan baik," tutur Dahnil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: