Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil risiko berkaitan dengan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Dia menyebut Presiden Jokowi tidak mengambil langkah yang populis. Bahkan menurutnya risiko dari langkah tersebut adalah sampai dicaci maki.
"Saya katakan presiden mengambil, take risk. Ada dua tipe pemimpin, yang pertama menikmati kemenangan, sudah yang penting saya populer. Tapi, presiden tidak mengambil cara itu. Presiden mengambil keputusan yang tidak populis, dicaci maki," ujarnya di kantornya, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Menurutnya, Jokowi lebih mementingkan masa depan bangsa dan negara dibandingkan kepentingan pribadinya.
Baca Juga: Moeldoko Blak-blakan Semua Menteri Dimarahi Jokowi, Kali Ini Gegara...
Baca Juga: Jokowi Dicap Tak Pro Rakyat, Moeldoko Bantah Pakai Bukti
"Tetapi beliau lebih mementingkan masa depan Indonesia yang semakin baik. Untuk itulah, seorang pemimpin yang take risk, mengorbankan kepentingan pribadinya, untuk kepentingan generasi yang akan datang menuju Indonesia maju," jelasnya.
Pada kesempatan itu dia mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan sosialisasi dan mendistribusikan UU Ciptaker. Hal ini diharapkan substansi dari UU Ciptaker bisa dilihat semua pihak.
"Sehingga ada banyak hal yang ternyata, isi dari UU itu tidak seperti apa yang terjadi di seputaran informasi media sosial. Inilah tujuannya. Di samping itu kita ingin bekerja keras untuk menginformasikan kepada publik sehingga memiliki pemahaman yang sama bahwa UU Cipta Kerja ini sungguh untuk masa depan kita," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: