Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak, Negara-negara Ini Diprediksi Rugi Jika Donald Trump Kalah Pilpres

Simak, Negara-negara Ini Diprediksi Rugi Jika Donald Trump Kalah Pilpres Kredit Foto: Antara/REUTERS/Erin Scott

2. Mohammed bin Salman dari Arab Saudi

Donald Trump membangun hubungan internasional yang cukup baik dengan Arab Saudi. Ia pun memilih Riyadh untuk kunjungan luar negeri pertamanya pada 2017 lalu.

Presiden tersebut disambut dengan cukup megah di hotel tempatnya menginap oleh pihak Arab Saudi.

Putra mahkota Mohammed bin Salman juga memiliki keuntungan penting dari kunjungan itu sebab Donald Trump akhirnya mencabut kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran sebagai negara pesaing Arab Saudi.

Tak hanya itu, Donald Trump sempat menawarkan dukungan pribadi dan menolak sanksi kongres saat Arab Saudi dikepung oleh sejumlah negara mengenai pembunuhan kritikus terkemuka, Khashoggi pada 2018 lalu.

Ada kekecewaan bagi Arab Saudi jika pilpres dimenangkan oleh Joe Biden sebab fokus AS diprediksi akan beralih pada hak asasi manusia. Ditambah, 'pintu terbuka' untuk menghidupkan kembali kesepakatan dengan Iran yang dibatalkan oleh Donald Trump.

3. Recep Tayyip Erdogan dari Turki

Jika ada yang lebih mengandalkan Donald Trump untuk perlindungan politik, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan disebut sebagai orangnya.

Hubungan kedua pemimpin negara itu dikenal cukup baik bahkan bisa membuat Erdogan membujuk Donald Trump untuk menarik pasukan AS dari daerah Kurdi, Suriah utara sehingga Turki bisa menguasai zona tersebut.

Keputusan itu pun diambil oleh Donald Trump tanpa keputusan yang didiskusikan terlebih dahulu dengan Penatgon atau sekutu AS dalam perang melawan ISIS di Suriah.

Namun jika Joe Biden menjabat sebagai presiden, kemungkinan AS akan memberikan sanksi yang merugikan Erdogan.

4. Xi Jinping dari China

Donald Trump secara agresif melayangkan berbagai asumsinya terkait China, khususnya saat virus corona baru (Covid-19) mulai menjangkit hampir seluruh dunia.

Ia kemudian menerapkan tarif lebih tinggi terhadap barang-barang asal China dan membatasi teknologi yang berasal dari negara tersebut.

Namun para pejabat China mengatakan bahwa mereka berharap kepemimpinan Donald Trump dapat bertahan.

Sebab Donald Trump sempat mengguncang sistem aliansi pasca-Perang Dunia II yang dipandang China sebagai kendala terbesar dalam bidang geopolitiknya.

Tak hanya itu, keputusan sang Presiden untuk keluar dari kebijakan 'America First' membuka celah untuk China mengisi kekosongan tersebut dalam sektor perdagangan hingga perubahan iklim.

Kekhawatiran China jika Joe Biden menjabat yakni adanya upaya baru untuk membuat AS menjadi front internasional yang lebih terkoordinasi untuk 'menangani' China.

Akibatnya, perdagangan dan teknologi yang telah dibangun oleh negara itu kembali diambil alih.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: