PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) tengah mengalami permasalahan likuiditas akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, manajemen perseroan tengah melakukan restrukturisasi keuangan untuk menjaga likuiditas perusahaan.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Mohamad Nur Sodiq mengatakan, saat ini utang WSBP, yakni Interest Bearing Debt (IBD) hingga 2020 mencapai Rp5.805 miliar. Angka ini menurun dari total utang di 2019 sebesar Rp6.081 miliar.
"Restrukturisasi keuangan yang kita lakukan ini untuk menjaga agar kita tetap likuid," kata Nur Sodiq dalam webinar paparan Kinerja pada triwulan III 2020, Jakarta, Senin (26/10/2029).
Baca Juga: Kantongi Kontrak Baru Rp3,2 Triliun, Saham Waskita Langsung Meroket
Dia mengutarakan, pembayaran angsuran perbankan dan bunga perbankan cukup besar bagi anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu, karena itu manajemen melakukan restrukturisasi keuangan dengan melakukan perubahan penjadwalan terhadap pinjaman.
"Scheduling kita terhadap pembayarannya sekaligus juga mengubah pola dari beberapa yang sifatnya kita kepada angsuran pembayaran. Dari situ diharapkan nanti bisa kita melakukan saving untuk menjaga likuiditas kita untuk pemenuhan terutama di working capital dalam rangka penyelesaian proyek-proyek yang ada," kata dia.
Selain langkah restrukturisasi, perseroan juga akan melakukan akselerasi pendapatan dengan cara mencairkan piutang perseroan yang berasal dari induk perusahaan atau internal Waskita Karya. Ditargetkan pencairan piutang dilakukan hingga akhir tahun ini.
"Untuk menjaga likuiditas selain upaya restrukturisasi, tentu kita akan melakukan akselerasi pendapatan kita dari piutang-piutang yang sudah kita miliki. Jadi piutang yang ada akan kita akselerasi supaya agar segera cair di akhir 2020," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: