Namun, lanjut Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini, tidak semua negara bisa sukses memanfaatkan fase bonus demografi. Misalnya Brazil dan Afrika Selatan. Keterpurukan ekonomi menyebabkan Brazil gagal mempersiapkan diri menyongsong bonus demografi, karena alokasi sumber daya negara banyak tergerus untuk menyediakan jaring pengaman sosial dan pensiun. Sementara akses pendidikan yang berkualitas, infrastruktur dan penyediaan lapangan pekerjaan kurang mendapatkan prioritas.
"Sedangkan kegagalan Afrika Selatan memanfaatkan bonus demografi disebabkan kurangnya perhatian pada kualitas pendidikan dan rendahnya tingkat pertumbuhan lapangan perkerjaan. Hasilnya, sekitar 53 persen generasi milenial Afrika menjadi pengangguran," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, setiap tahunnya, rata-rata ada 3 juta penduduk Indonesia yang membutuhkan pekerjaan. Tanpa masuknya investasi, sulit rasanya dunia usaha mampu menampung besarnya tenaga kerja tersebut. Atas dasar itulah, pemerintah bersama DPR RI melahirkan UU Cipta Kerja.
"Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan pada tahun 2021 akan ada 3 juta tenaga kerja yang terserap secara langsung maupun tak langsung oleh investasi yang masuk ke Indonesia sebagai dampak lahirnya UU Cipta Kerja," terang Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: