Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan investasidi kuartal III 2020 masih akan minus di angka 5%. Bahkan, Jokowi memprediksi bisa mencapai angka minus 6%.
"Jadi investasi kita juga di kuartal III minusnya masih di atas 5%. Tapi kita tunggu hitung-hitungan dari BPS. Kurang lebih 6 minus," katanya saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Senin (2/11/2020).
Jokowi menyebut sebenarnya sudah mewanti-wanti agar kepada Menko Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dan kepala BKPM Bahlil Lahadalia agar investasi tumbuh tidak minus di atas 5%. Namun, target tersebut belum dapat dipenuhi.
Baca Juga: Megawati Serang Milenial, Mengarah ke Stafsus Presiden?
"Sebenarnya saya sebenarnya sudah mewanti-wanti Kepala BKPM dan Menko Marinves agar paling tidak di kuartal ke-III bisa di bawah minus, di bawah 5. Tetapi ternyata belum bisa," ungkapnya.
Dia pun meminta agar hal ini didorong pada kuartal ke-IV dan kuartal I 2021 mendatang. "Oleh karena itu agar ini dikejar di kuartal IV dan kuartal I. Bulan Januari, Februari, Maret sudah mulai bergerak lagi," ujarnya.
Perlu diketahui target investasi di bawah 5% disampaikan Jokowi pada rapat terbatas akhir Agustus lalu. Jokowi pada saat ini mengatakan bahwa salah satu langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah investasi.
Lebih lanjut ia meminta agar Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan menjaga angka pertumbuhan investasi Indonesia agar tidak semakin merosot. "Jangan sampai investasi itu tumbuhnya minus di atas 5%," katanya saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (24/8/2020).
Pada saat itu pertumbuhan investasi Indonesia saat ini ada di minus 8%. Dia mengatakan tidak masalah jika memang belum dapat plus tapi jangan melebihi angka toleransinya yakni minus 5%.
"Usahakan betul-betul bisa. Kalau tidak bisa plus, ya jangan sampai di atas 5% minusnya. Kuncinya disitu," tutur Jokowi.
Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Persamaannya dengan Jokowi: Ini Bukan Propaganda
Bahkan pada rapat tersebut Jokowi juga mengaku sudah berbicara dengan kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait peningkatan sektor investasi Indonesia. Bahkan dia menyebut Bahlil menyanggupi merealisasikan target investasi sebesar Rp213 triliun.
"Kepala BKPM Pak Bahlil sudah menyanggupi Rp213 triliun untuk betul-betul terealisasi. Sehingga bisa mendongkrak growth kita," ujarnya Agustus lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: