Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Menteri Era Gus Dur Bandingkan Pemilu RI dan AS: Sama Hebatnya!

Mantan Menteri Era Gus Dur Bandingkan Pemilu RI dan AS: Sama Hebatnya! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Wakil Ketua MPR RI, Kwik Kian Gie, ikut memperhatikan dinamika pemilihan presiden Amerika Serikat. Di mana, calon presiden petahana Donald Trump dan Joe Biden bersaing ketat.

Kwik menyindir perilaku Trump dan pendukungnya. Akibat sikap Trump itu, dia menilai demokrasi di AS mirip seperti Indonesia.

Baca Juga: Bukan China, Militer Musuh AS Lain Bangkit di Tengah Pertarungan Trump-Biden

"Sekarang giliran Trump tiru-tiru Indonesia. Menuduh surat suara dibuang. UUD tahun 2002 membuat demokrasi AS persis demokrasi Indonesia," tulisnya di akun twitter @kiangiekwik yang dikutip VIVA, Jumat (6/11/2020).

Mantan Menko Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri di era Presiden Gus Dur ini menambahkan, dengan kondisi saat ini, Pilpres AS dan Indonesia hanya berbeda sangat tipis. Dia juga membandingkan kematian akibat pemilu di Indonesia dan AS.

"Pikir punya pikir kita impas juga hebatnya dengan AS. Di sana tak ada yang mati karena pemilu tapi yang mati karena covid banyak. Kita sebaliknya. Jadi sama hebatnya," kata politikus PDIP ini.

Sebelumnya, petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, setiap suara yang masuk setelah hari pemilu atau Election Day tidak akan dihitung. Dalam cuitannya di Twitter, Trump menyerukan untuk menghentikan penghitungan suara setelah tempat pemungutan suara ditutup.

"Setop penghitungan!" tulis Trump di akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.

Pernyataan itu dikeluarkan Trump di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut dalam pemilu karena beberapa negara bagian 'medan pertempuran' belum mengumumkan hasil pemilu.

Negara bagian ini adalah North Carolina, Nevada, Pennsylvania, Georgia, Alaska, dan Arizona. Negara-negara bagian tersebut termasuk kunci medan pertempuran Pilpres AS yang memiliki jumlah suara elektoral lebih banyak dibandingkan negara-negara bagian lainnya.

Sebelumnya, tim kampanye Donald Trump mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan gugatan atas Nevada dengan dugaan penipuan pemilih.

Terakhir, Trump baru mendapatkan 213 suara di electoral college sementara penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, mendapatkan 264 dari 270 suara yang diperlukan untuk mengklaim kemenangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: