KoinWorks optimis dapat mempertahankan kinerja bisnis positif meskipun ada tantangan berat dari dampak pandemi Covid-19. Dengan demikian Koinworks dapat mendekati target profit melalui setiap inisiatif dan performa positif menuju penghujung tahun 2020 ini.
Benedicto Haryono, CEO & Co-founder KoinWorks mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan situasi tak terduga yang hadir di tengah kehidupan kita secara tiba-tiba dan mengharuskan seluruh masyarakat untuk beradaptasi.
Hal tersebut pun dilakukan pula oleh KoinWorks. Selama pandemi ini, walaupun beberapa rencana dan target mengalami penundaan, namun KoinWorks juga melakukan penyesuaian strategi dalam menjaga kinerja dan performa bisnis untuk menjadi perusahaan yang lebih kuat setelah pandemi berakhir.
Baca Juga: Lagi Naik Daun, Transaksi Emas di KoinWorks Tembus Rp2 M Per Bulan
"Dengan berbagai langkah tersebut, menuju akhir tahun 2020 ini KoinWorks optimis dapat perlahan tapi pasti mendekati target profitabilitas bisnis dari ragam produk finansial yang kami tawarkan untuk pengguna di Super Financial App," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Optimisme KoinWorks ini pun bukan tanpa alasan, memulai bisnisnya sebagai fintech P2P Lending di sektor produktif sejak 2016, layanan pembiayaan produktif melalui KoinP2P saat ini masih menjadi penyumbang penghasilan terbesar.
Tercatat sepanjang tahun 2020 ini, permintaan akan pembiayaan produktif melalui KoinBisnis dilakukan oleh lebih dari 30.000 pelaku UKM dengan akumulasi total penyaluran hingga Rp2,5 Triliun. Nilai NPL di KoinP2P sampai September juga masih terjaga di kisaran angka 1% - 1,14% dan TKB90 di angka 97.09%.
Selain itu, KoinP2P juga mencatat tingkat pengembalian positif lebih dari 70% untuk 10% portfolio pinjaman yang selama pandemi mendapatkan program restrukturisasi akibat adanya pandemi COVID-19.
"Jika dibandingkan dengan data Otoritas Jasa Keuangan mengenai rata-rata NPL di perbankan dengan nilai 3.15% dan TKB90 industri fintech lending yang tercatat 91.73%, angka NPL dan TKB90 KoinP2P juga dapat dikategorikan rendah," tukasnya.
Dari sisi produk pengembangan asset, KoinWorks mencatat adanya sedikit pergeseran perilaku pengguna. Terlihat bahwa pengguna lebih memilih melakukan diversifikasi aset kepada produk yang cenderung lebih aman dan stabil seperti emas, obligasi dan surat utang negara serta pemanfaatan pendanaan melalui fitur KoinRobo yang memiliki tingkat pengembalian hingga 100% selama periode 2020.
Pendana yang melakukan diversifikasi ke lebih dari 100 pinjaman pada produk KoinP2P juga diketahui masih menerima imbal hasil mulai dari 14 - 20%.
Beberapa lini produk yang tahun ini KoinWorks luncurkan pun terus menunjukan sentimen positif dalam hal kontribusinya pada pendapatan dan profitabilitas KoinWorks ke depannya.
Hal ini terlihat dari terus meningkatnya ketertarikan pengguna untuk melakukan pengembangan asetnya melalui produk diversifikasi aset lain di Super Financial App seperti KoinGold & KoinBond.
"Pada KoinGold misalnya, pertumbuhan pengguna yang tertarik melakukan jual-beli emas online tumbuh hingga 178% dan pertumbuhan transaksi hingga 300%. Sedangkan di KoinBond sendiri, dalam dua kali partisipasi perdana KoinWorks di periode penawaran surat utang & obligasi negara dari pemerintah, pengguna KoinWorks juga mulai melirik untuk melakukan pembelian di KoinBond dengan rata-rata pembelian Rp8 juta - Rp10 juta," tutup Benedicto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman