Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Presiden 5 Hari Peru Lepas Jabatan Terungkap, Tangan Berlumur Darah...

Alasan Presiden 5 Hari Peru Lepas Jabatan Terungkap, Tangan Berlumur Darah... Kredit Foto: Getty Images/Luka Gonzales

Dua orang pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan, kata ombudsman publik, sementara program medis negara EsSalud membenarkan dalam sebuah pernyataan, bahwa dua pria telah tewas karena luka tembak.

Koordinator Nasional Hak Asasi Manusia Peru mengatakan 112 orang terluka, beberapa karena menghirup gas air mata dan 41 orang hilang. Sedikitnya sembilan orang mengalami luka tembak, kata pejabat kesehatan.

Vizcarra, yang penggulingannya memicu krisis, memperingatkan rakyat Peru untuk tidak membiarkan anggota parlemen sekali lagi menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin Peru berikutnya.

“Haruskah mereka yang mengambil langkah-langkah inkonstitusional ini menjadi orang-orang yang memberi kita solusi?” dia bertanya kepada wartawan di luar rumahnya setelah pengunduran diri Merino pada hari Minggu (15/11/2020).

Sebaliknya, Vizcarra ingin Mahkamah Konstitusi Peru segera mempertimbangkan apakah pemakzulannya sendiri sah. Segera setelah itu, pengadilan mengatakan akan mempercepat sidang dengar pendapat yang sedianya digelar Rabu (18/11/2020) menjadi hari Senin (16/11/2020) untuk mempercepat argumen dalam kasus tersebut.

"Saya di sini untuk berkolaborasi," kata Vizcarra, seorang sentris yang tidak berafiliasi secara politik yang populer di kalangan warga Peru dan belum dinyatakan bersalah atas tuduhan korupsi yang menyebabkan ia dimakzulkan.

Petasan dan gas air mata

Pada hari Sabtu (15/11/2020), ratusan pengunjuk rasa mengibarkan bendera Peru berukuran besar dan menyanyikan lagu kebangsaan di Plaza San Martín, di pusat kota Lima.

Namun tidak lama berselang, aksi unjuk rasa itu memicu respons keras polisi. Ombudsman Peru memperingatkan di Twitter bahwa pasukan keamanan telah mulai "menyalahgunakan kekuatan dan menembakkan gas air mata tanpa alasan" terhadap mereka yang berkumpul di pusat kota. Badan tersebut juga telah menuntut penyelidikan.

“Pawai itu bukan untuk mendukung Vizcarra kembali ke jabatannya, melainkan untuk melawan Merino,” kata Caesar Anchante, seorang pengunjuk rasa lulusan universitas di Lima. "Kami bosan dengan korupsi, dari politisi yang memecah belah dan memaksakan kepentingan pribadi mereka."

Pada hari yang sama, perdana menteri yang ditunjuk Merino, Flores-Araoz mengatakan kepada wartawan, pencopotan Vizcarra adalah legal, sementara mempertahankannya adalah tindakan "perubahan konstitusional."

Merino juga mendesak masyarakat agar tenang dan berjanji mengadakan pemilihan presiden yang sudah ditetapkan pada 11 April.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: