Ketika belajar di University of Minnesota pada 1996 sebagai anggota Korps Latihan Pasukan Cadangan (Reserve Officers Training Corps/ROTC), Debbins mengunjungi Chelyabinsk di mana ia diduga direkrut oleh agen-agen intelijen Rusia. Chelyabinsk terletak di dekat sebuah pangkalan militer Rusia. ROTC adalah program latihan prajurit militer Amerika bagi mahasiswa universitas dan perguruan tinggi.
Debbins berdinas di Angkatan Darat dari 1998 hingga 2005. Penugasan pertama Debbins adalah sebagai prajurit di unit kimia, dan kemudian sebagai kapten Pasukan Khusus. Tim jaksa mengatakan ia bergabung dengan pasukan itu atas desakan agen Rusia dan diberhentikan dengan hormat pada 2005 setelah penyelidikan terhadap pelanggaran keamanan.
Aktivitas rahasia Debbins bagi agen-agen intelijen Rusia berlangsung selama tujuh tahun semasa dinas militer aktifnya, dan seterusnya. Menurut dokumen pengadilan, tiga tahun setelah berhenti bertugas, pada 2008 Debbins memberi agen-agen Rusia sejumlah informasi tentang misi dan aktivitas bekas unit Pasukan Khususnya di Azerbaijan dan Georgia.
Ia juga mengungkapkan sejumlah nama mantan anggota tim Pasukan Khususnya, informasi yang dicari Rusia “untuk mengevaluasi apakah mereka akan bersedia bekerja sama dengan dinas intelijen Rusia,” demikian menurut pengajuan pengadilan yang dibuat sehubungan dengan pengakuan bersalahnya.
Debbins memberikan informasi ini kepada Rusia “setidaknya sebagian karena ia marah dan merasa pedih dengan masa dinasnya di Angkatan Darat Amerika,” tambah dokumen itu.
Salah seorang pengacara Debbins, David Barry Benowitz, tidak menanggapi permintaan tanggapan dari wartawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: