Kemiripan basis pemilih, Okta menambahkan, menyebabkan ceruk suara ketiganya diambil oleh Habib Rizieq. Sebaliknya, basis pemilih yang resisten terhadap Habib Rizieq memberikan tambahan elektabilitas kepada Prabowo dan Ganjar.
Nama-nama lainnya adalah Khofifah Indar Parawansa (1,1%; 3,4%; 3,85%), Erick Thohir (4,1%; 3,1%; 2,7%), Agus Harimurti Yudhoyono (1,4%; 1,8%; 1,9%). Lalu ada Tri Rismaharini (2,9%; 3,3%; 1,4%), Puan Maharani (3,6%; 2,4%; 1,1%), dan Mahfud MD (1,6 %; 1,4%; 1,0%).
Baca Juga: Profil Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Bongkar Sejumlah Kasus Besar
"Pendatang baru selain Habib Rizieq adalah capres muda Giring Ganesha yang merupakan Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan elektabilitas mencapai 1,7 persen pada urutan ke-10," jelas Okta. Nama-nama lainnya masih di bawah 1%, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab (15,6%).
Survei CPCS dilakukan pada 11-20 November 2020, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti