Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ciee... Gatot Nurmantyo Ikut Reuni 212, Terus Sama-samakan KAMI dan Pentolan FPI

Ciee... Gatot Nurmantyo Ikut Reuni 212, Terus Sama-samakan KAMI dan Pentolan FPI Kredit Foto: Youtube Front TV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tampak hadir dan memberikan pidatonya dalam acara reuni 212 bertajuk Dialog Nasional 100 Ulama, Rabu (2/11).

Dalam pidatonya, Gatot memberikan pujian kepada Pentolan FPI Habib Rizieq Shihab yang menjadi tokoh penting perkembangan FPI.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini melayangkan pujian lantaran menilai revolusi akhlak yang digadang-gadang Habib Rizieq sangat pas diterapkan tanpa sedikit pun menodai nilai-nilai Pancasila. Baca Juga: Kekesalan Doni Monardo Tahu Habib Rizieq Ogah Lakukan Swab Test

Ia mengatakan hal tersebut secara tidak langsung dapat menjawab anggapan Habib Rizieq anti-Pancasila. Baca Juga: Gatot Blak-blakan Tak Mungkin Tolak Bintang Mahaputra, Akunya Demi Rakyat

Karena itu, ia menuturkan ada kesamaan antara KAMI dan Habib Rizieq. "Revolusi akhlak ini diiris dengan pisau Pancasila," ujar Gatot. 

"Tidak dipungkiri lagi Habib Rizieq itu seorang nasionalis yang mengawal Pancasila yang juga dikawal oleh KAMI yang mengawal gerakan moral cita-cita luhur bangsa," imbuh dia.

Lebih lanjut, ia menyoroti penerapan Pancasila oleh pemerintah. Menurutnya, ada beberapa hal yang menyimpang dan terkesan tidak adil.

"Ada penyimpangan, dibilang agama tidak boleh berpolitik. Ingat, UU 1945 pasal 29 ayat 1 bawa negara berdasar Ketuhanan yang Maha Esa. Dengan demikian, tidak ada dalam keputusan apa pun juga, sebagai orang Islam yang dengan agamanya, Katolik ya agamanya, karena semua agama bertujuan dengan kebaikan," jelas Gatot Nurmanyo.

Sambungnya, ia juga menyoroti sila kedua yang dihubungkannya dengan kasus Habib Rizieq belakangan ini.

"Tidak ada yang dibeda-bedakan satu pun juga, tidak ada warga kelas 1 dan kelas 2. National state itu 1," tegasnya.

"Apa yang terjadi belakangan ini, tentang pemeriksaan Habib Rizieq Shihab. Kalau negara ini adil dan beradab, maka semua yang kumpulan-kumpulan itu periksa semuanya," tandas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: