Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Jangan Salah Pilih! Pahami Cara Beli Reksadana yang Tepat di Sini!

Awas Jangan Salah Pilih! Pahami Cara Beli Reksadana yang Tepat di Sini! Kredit Foto: Freepik

Reksadana memiliki berbagai jenis yang paling populer yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksana campuran dan reksadana saham. Berikut penjelasannya!

1. Pasar Uang

Isi pasar uang adalah produk yang sangat likuid, biasanya produk campuran tabungan deposito dan obligasi di bawah 1 tahun. Level risiko dari pasar uang juga yang paling rendah.

2. Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap disi oleh 80% obligasi. Level risiko jenis ini berada di tingkat kedua.

3. Campuran 

Reksadana campuran biasa diisi dengan obligasi dan saham, namun biasanya 80% saham. Sehingga level risiko jenis ini cukup tinggi.

4. Saham

Reksdana yang hanya berisi saham dan memiliki risiko yang cukup tinggi.

Cara penggunaan reksadana ini yaitu tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Tujuan keuangan bisa di bagi ke dalam tiga jangka waktu, yaitu 5tahun, 5-10 tahun dan di atas 15 tahun.

Apabila jangka waktu tujuan keuangan yang ingin dicapai berada di bawah 5 tahun, maka pilihlah reksadana pasar uang atau tabungan deposito. Lalu, jika jangka waktunya 5-10 tahun, bisa pilih reksana pendapatan tetap atau campuran.

Sementara, kalau jangka waktunya 10 tahun, pilihlah reksadana campuran. Namun, jika jangka waktunya di atas 15 tahun pilihlah reksadana saham. Harus dipahami bahwa jika jangka waktu tujuan keuangan berubah, maka produk yang digunakan juga bisa berubah.

Adapun tips untuk pemula yang baru masuk ke reksadana, cobalah untuk memulai di pasar uang dengan tujuan dana darurat. Reksadana pasar uang mirip seperti menabung yakni mengeluarkan dana rutin setiap bulannya.

Ingatlah bahwa investasi bukan soal gaya-gayaan, tidak ada yang benar ataupun salah dalam berinvestasi, dan tidak ada yang lebih baik pula. Karena keputusan finansial setiap orang tidak sama dan pasti berbeda. Para investor pemula bisa memulai reksadana di bank, asuransi atau aplikasi seperti Bibit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: