Integrasi Layanan Digital Bantu Atasi Permasalahan Kampus selama Pandemi Covid-19
Founder dan CEO Infradigital dengan jaringan Infra Digital Nusantara (IDN) Ian McKenna mengatakan selama masa pandemi Covid-19 ada perubahan dalam infrastruktur digital khususnya terkait sistem pembelajaran hingga pembayaran biaya pendidikan.
"Pada 6 bulan terakhir ini menunjukan seberapa pentingnya infrastruktur digital, khususnya yang berhubungan dengan pembayaran. Apalagi dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang terus berjalan hingga saat ini dan masalah sulitnya mencari mahasiswa baru," kata Ian dalam rilisnya, Senin (7/12/2020).
Baca Juga: Infradigital Jadi Startup Pendidikan Pertama yang Terapkan Sertifikat ISO 27001:2013
Sayangnya, perubahan ini tidak dapat diadopsi oleh beberapa kampus dengan cepat yang berdampak pada aspek keuangan kampus yang tidak stabil disebabkan oleh berkurangnya jumlah calon mahasiswa dan kesulitan pembayaran biaya pendidikan oleh mahasiswa.
Marketing Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Nugra menuturkan saat pandemi berlangsung pendaftaran calon mahasiswa baru di setiap cabang LP3I memiliki jumlah yang berbeda-beda, bahkan cenderung timpang antar cabang.
Tentu saja, hal ini berdampak pada keuangan masing-masing cabang yang tidak merata dan keberlangsungan cabang dengan jumlah peminat terkecil yang terancam ditutup. Lebih buruknya lagi beberapa kampus mengalami penurunan jumlah peminat secara drastis dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Panca Sakti Zaharuddin mengungkapkan dampak Covid-19 bagi pemasukan kampusnya cukup besar, terutama dari penerimaan mahasiswa baru yang jumlahnya berkurang sekitar 40 persen hingga 50 persen.
"Hal ini membuat manajemen kampus mencari digitalisasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas manajemen pendidikan, namun juga dapat meningkatkan pemasaran dan keberlangsungan kampus tersebut," terangnya.
Hal ini juga diamini oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), Budi Djatmiko selaku Ketua Umum menyatakan bahwa kerjasama dengan Infradigital mengajak perguruan tinggi untuk memperbaiki pengelolaan kampus dan mempercepat digitalisasi di kampus sehingga mendorong peningkatan kualitas mutu pendidikan dan layanan pendidikan.
Infradigital, dengan produknya Jaringan IDN mendukung layanan digital yang telah diterapkan di kampus menjadi lengkap dan saling terintegrasi. Mulai dari Sistem Informasi Akademik, pembayaran biaya pendidikan, kegiatan belajar mengajar hingga Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Jaringan IDN, membantu digitalisasi lembaga pendidikan dengan sistem yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi di 18 kanal pembayaran seperti Gojek, Tokopedia, Indomaret, BliBli, LinkAja, dan lainnya.
Hal ini membuat pemasaran menjadi lebih luas karena adanya nama dan logo kampus yang tampil di kanal-kanal tersebut, serta orang tua menjadi lebih mudah dalam pembayaran biaya pendidikan dan pendaftaran kampus. Tak heran, kampus-kampus seperti LP3I, Institut Teknologi (IT) PLN, Universitas Panca Sakti Bekasi, Universitas Muhammadiyah Kuningan dan STIMA IMMI Jakarta Selatan mulai menerapkan digitalisasi dengan menggandeng Jaringan IDN.
"Kami sangat bangga untuk menyambut LP3I, IT PLN, Universitas Panca Sakti Bekasi, Universitas Muhammadiyah Kuningan dan STIMA IMMI Jakarta sebagai bagian dari Jaringan IDN. Kami berharap dapat terus membantu lembaga pendidikan beserta dengan mahasiswanya untuk dapat memperlancar proses perjalanan mereka menuju cashless dan membantu permasalahan yang sedang mereka alami,” jelas Ian McKenna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: