
Seharusnya, kata Armunanto, dalam pelaksanaan program imunisasi PCV di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat, dimulai pada 2020, tapi lantaran ketersediaan vaksinya belum ada, maka imunisasi ini baru bisa dilaksanakan pada 2021.
Berkaca pada program imunisasi difteri di Jawa Timur pada 2019 lalu, jumlah sasaran anak yang diimunisasi mencapai 11 juta jiwa. Namun, jika mengikuti batasan usia bayi usia muda (2 bulan sampai 1 tahun), maka diperkirakan hanya tersisa sekitar 30 persen atau sekitar 3 juta bayi.
"Sampai saat ini masih belum diketahui pasti berapa jumlah sasarannya imunisasi PCV di Jawa Timur ini. Karena ini baru dikenalkan kepada masyarakat dan baru akan didata oleh Dinkes provinsi," beber Armunanto.
Baca Juga: Bamsoet: Setelah Vaksinasi, Tugas Berikutnya Pulihkan Perekonomian Indonesia
Yang menggembirakan, menurut Armunanto adalah imunisasi PCV yang sebelumnya berbayar kini digratiskan. Pemerintah Indonesia dikatakan mampu menghemat hingga 300 persen lebih murah untuk pembelian vaksin PCV ini.
Pada September 2020 lalu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dan Kepala Perwakilan Unicef di Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama yang memungkinkan untuk melakukan pengadaan vaksin dengan harga terjangkau.
MoU yang ditandatangani pada September 2020 tersebut, memperbaharui MoU Pemerintah Indonesia dengan Unicef di 2004. MoU tersebut mengatur proses pengadaan barang dan jasa melalui Unicef, mulai dari proses pengajuan, pembayaran, sampai pengiriman, sehingga diharapkan dapat memperlancar pemberian produk kesehatan esensial untuk masyarakat Indonesia.
Pengadaan dan pembelian vaksin dilakukan melalui Supply Division Unicef di Copenhagen, Denmark. Dengan melalui divisi ini, Pemerintah Indonesia dimungkinkan untuk melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar dengan harga yang lebih rendah sehingga akan terjadi penghematan yang signifikan.
"Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV) dengan harga sepertiga dari harga pasar saat ini. Jika diukur secara nasional, hal ini dapat mencegah hampir 10.000 kematian anak setiap tahun," kata Debora Comini, Perwakilan Unicef Indonesia, usai melakukan penandatanganan kerja sama beberapa bulan lalu di Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti