"Misalnya datang setiap Kamis, Jumat, Sabtu, itu tidak terlembaga karena kalau terlembaga dia datang setiap hari," kata Arteria di kesempatan sama.
Kemudian, Arteria juga mempertanyakan jumlah satuan Laskar FPI ini. Secara aturan tidak dipersenjatai, ia ingin tahu langsung dari orang yang benar-benar terlibat di pengawalan pada insiden penyerangan itu.
"Ada berapa jumlah satuan pengawalan yang seperti ini, di aturannya tidak dipersenjatai. Saya ingin, logika akal sehat masa punya senjata, kita ingin sampaikan, teman-teman yang betul-betul teryakinkan hadir bahwa keluarga bapak tidak dipersenjatai, saya membantu untuk bisa dibandingkan dengan keterangan polisi," ucap dia.
Baca Juga: Nggak Rela Lihat Polisi dan FPI Baku Tembak, Tokoh Tionghoa Surati Wapres Maruf Amin
Keluarga Andi Oktiawan, Umar menjelaskan bahwa rombongan pengawalan ini untuk mengawal keluarga Habib Rizieq yang hendak melakukan pengajian keluarga. Mereka berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. Dan Laskar FPI ini bukan untuk berperang. "Bukannya perang, kalau perang semuanya bawa senjata," tegasnya.
Menurut Umar, Laskar ini pasukan khusus, namun ia tidak begitu memahami kekhususannya. Mungkin yang dimaksud khusus karena ditugaskan oleh Habib Rizieq. Soal kepemilikan senjata api, menurutnya, tidak mungkin Laskar memiliki senpi karena untuk membeli seragam pun harus mencicil.
"Dan masalah pistol sekarang begini logikanya, tahu berapa harganya. Laskar ini, pejuang Islam ini sukarela dengan hati nurani, beli baju saja nyicil, bagaimana bisa punya senjata seperti ini," pungkas Umar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: