"Saya sebut saja salah satu akun buzzer itu: K*ta K*ta. Di 2018, akun ini memposting tulisan orang lain tapi namanya diganti nama Abah. Pasang foto beliau pula. Saya langsung komplain saat itu juga..... tapi belakangan ini, tulisan itu beredar lagi. Karena penasaran, saya google lah judul tulisan itu. Ternyata yang muncul adalah postingan K*ta K*ta," kata Ienas.
Ienas menegaskan, pernyataan yang dirinya sampaikan bukanlah upaya untuk mendukung FPI. Hal tersebut merupakan bentuk kekesalan keluarga atas ulah oknum tak bertanggung jawab. Sebab masih banyak konten lainnya yang membawa-bawa nama Gus Mus.
"Apakah dengan menulis klarifikasi seperti ini, saya mendukung FPI? Oh, tentu tidak. Saya termasuk warga negara yang ikut resah menyaksikan sepak-terjang mereka selama ini, yang sering diwarnai kekerasan, meski dengan alasan ‘nahi mungkar’. Googling saja, banyak korbannya," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: