Sejumlah simpatisan Front Pembela Islam (FPI) mendatangi kantor kepolisian untuk meminta ditahan, menggantikan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Salah satunya terjadi di Ciamis, Jawa Barat.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Wacth (IPW), Neta S Pane langkah tersebut hanya mencari sensasi dan lebay atau berlebihan. Baca Juga: Alamak! Habib Rizieq Ancam Buka-bukaan dalam Persidangan
“Aksi itu terlalu mengada ada dan mencari sensasi. Mendukung boleh saja tapi meminta kepada polisi untuk ramai ramai menggantikan Rizieq ditahan, itu terlalu lebay,” kata Neta saat dihubungi, Senin (14/12/2020). Baca Juga: Astaga! Laskar Pasukan Habib Rizieq Mau Cekik Polisi, Pistol Polisi Juga Mau Diambil
Dia mengatakan, polisi dapat meminta massa pulang tanpa harus menggunakan kekerasan.
“Polisi bisa menghalau dan menyuruh pulang massa, tanpa harus dengan kekerasan,” ungkapnya.
Neta sebenarnya mempertanyakan kapasitas kedatangan masa-masa tersebut.
“Mereka datang dalam kapasitas apa? Kalau mereka datang untuk demo menyerahkan diri ramai-ramai tentu harus ada pemberitahuan terlebih dahulu ke polres setempat. Tanpa proses itu mereka bisa dihalau polisi sebagai massa liar,” pungkasnya.
Diketahui, Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab yang resmi ditahan Polda Metro Jaya, dan dijerakan dua pasal sekaligus, yakni Pasal 160 dan Pasal 216 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun penjara, Minggu (13/12)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil