Ratusan Anak Sekolah Diculik, Boko Haram Ngaku Jadi Dalangnya
Kelompok milisi ekstrem Boko Haram mengaku bertanggung jawab atas penculikan ratusan siswa di asrama Nigeria. Hal itu diungkapkan oleh pemimpinnya melalui pesan suara pada Selasa (15/12/2020).
"Saya Abubakar Shekau dan saudara-saudara kita berada di belakang penculikan di Katsina," kata pemimpin kelompok itu dilansir laman Al Jazeera, Rabu (15/12/2020).
Baca Juga: Bikin Merinding, 400 Anak Sekolah di Nigeria Diculik Kelompok Bersenjata
Pada Jumat (11/12/2020) malam lalu, lebih dari 300 siswa diculik setelah sekelompok kawanan bersenjata menyerbu Sekolah Sains Pemerintah di Kankara, Katsina, Nigeria dengan sepeda motor.
Serangan itu juga melibatkan pasukan keamanan dalam baku tembak yang sengit, sehingga memaksa ratusan siswa untuk melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak dan hutan sekitarnya. Operasi penyelamatan bersama diluncurkan Sabtu (12/12/2020) oleh pihak polisi, angkatan udara, dan tentara Nigeria.
Pada Minggu (13/12/2020), orang tua dan anggota keluarga berkumpul di sekolah. Mereka mengajukan permohonan kepada pihak berwenang untuk membawa anak laki-laki yang hilang ke tempat yang aman.
"Jika bukan pemerintah yang akan membantu kami, kami tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan anak-anak kami," kata orang tua yang anaknya diculik, Murja Mohamad.
Serangan Jumat awalnya disangkakan dilakukan oleh kelompok bersenjata yang dikenal sebagai "bandit". Mereka memang dikenal aktif di wilayah yang tidak stabil di mana penculikan untuk meminta tebusan adalah hal biasa.
Pada Senin (14/12/2020) tentara mengatakan bahwa mereka telah menemukan tempat persembunyian orang-orang itu. Operasi militer pun dikatakan masing berlangsung.
Menurut saksi mata, sejumlah anak laki-laki berhasil melarikan diri, tetapi banyak yang ditangkap, dipecah menjadi beberapa kelompok, dan dibawa pergi. Penculikan itu terjadi di negara bagian asal Presiden Muhammadu Buhari.
Presiden Buhari mengutuk serangan itu dan memerintahkan peningkatan keamanan di sekolah-sekolah. Dia memerintahkan negara bagian Katsina ditutup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: