Belum beres perseteruan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menko Polhukam Mahfud MD bikin geger lagi. Kali ini, isunya tentang terorisme. Dia mengaku mendapat informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih meneror orang-orang sangat penting alias very-very important person (VVIP).
Pengakuan itu disampaikan Mahfud dalam acara Penyerahan Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa yang digelar Rabu (16/12/2020). Awalnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku mendapat laporan ada penangkapan 23 orang teroris dari berbagai tempat oleh kepolisian.
Baca Juga: Mahfud MD: Saya Dapat Info Ada Anak-anak Muda Dilatih Khusus untuk Meneror VVIP
Ke-23 orang itu dikumpulkan di Lampung sebelum diangkut ke Jakarta. Mereka disebut sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan terorisme.
"Ngebom, bikin kerusuhan, dan sebagainya, di berbagai tempat," kata Mahfud dalam video yang diunggah kanal YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (16/12/2020).
Setelah itu, Mahfud bicara mendapat informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih khusus untuk meneror orang-orang penting. "Ada sekelompok anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP. Saya dapat foto latihannya juga," sambung dia.
Dia bilang, hal itu sengaja dilakukan sekelompok berpaham radikal untuk menghantam ideologi yang dianut di Indonesia. Ia menjelaskan, ada tiga tingkatan radikalisme. Pertama, intoleran. Mereka disebut tidak menyukai perbedaan. Kedua, teror atau jihadis. Ketiga, wacana.
Radikalisme tingkatan ketiga, kata Mahfud, masuk ke lembaga pendidikan, BUMN, hingga kantor kementerian. "Masuk ke mana-mana. Mungkin di koperasi ada, di Kemenko ada. Sehingga masyarakat melihat itu evaluasi. 'Pak ada itu tuh di kantor Pak ini. Pak ada itu di depan kementerian ini, ada itu di depan ini'," terangnya.
Baca Juga: Dipenjara Bareng Teroris Kelas Kakap, Rizieq Shihab Dapat Perlakuan Berbeda
Pengakuan Mahfud ini cukup mengejutkan termasuk bagi pengamat terorisme, Al Chaidar. Dia mengaku baru mengetahui informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih meneror VVIP. Ia menduga kelompok tersebut bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi yang dulu memang diakuinya pernah membuat pelatihan paramiliter gerilya kota dengan target pejabat. Kelompok ini punya irisan dengan pelaku penusukan Wiranto di 2019.
"Iya. Kelompok Abu Rara," kata Al Chaidar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo