Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Bosch Group, Raja Perkakas yang Jadi Konglomerat Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Bosch Group, Raja Perkakas yang Jadi Konglomerat Dunia Kredit Foto: Reuters

Juga selama tahun 1950-an, Bosch memulai program diversifikasi jangka panjang. Misalnya, peralatan rumah tangga ditambahkan ke lini produk perusahaan pada 1952 dengan diperkenalkannya peralatan dapur Bosch. Enam tahun setelahnya, mesin cuci ditambahkan, kemudian mesin pencuci piring pada 1964. Dan sejak 1952 Bosch juga mulai memproduksi peralatan hidrolik dan perkakas listrik yang bisa dikerjakan sendiri.

Sementara sepanjang tahun 1970-an Bosch bergerak untuk memperluas operasinya di luar negeri, dengan pindah ke Jepang dan Malaysia tahun 1972, Turki tahun 1973, dan Spanyol pada 1978. Bosch juga membeli pabrik di Charleston, Virginia, pada 1974 untuk memproduksi sistem injeksi bahan bakar di AS.

Perusahaan kenamaan itu kemudian juga mengakuisisi 25 persen saham American Microsystems, produsen sirkuit terintegrasi, dan 9,3 persen saham di Borg-Warner, yang mapan di bidang sirkuit mikro. Bosch berencana menerapkan teknologi yang dikembangkan oleh kedua perusahaan ini untuk menghasilkan sistem otomotif yang lebih canggih.

washing-machine_res_1600x900.jpg

Pada awal 1980-an beberapa pabrikan lain memulai upaya untuk mengurangi pangsa Bosch di pasar komponen otomotif dunia. Tapi reaksi cepat dari jajaran direksi perusahaan membalikkan keadaan. Pada 1984, hampir setengah dari mobil yang dijual di AS dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar.

Salah satu produk terpenting yang muncul dari inisiatif baru ini adalah ABS (Antilock Braking System), sistem pengereman anti-penguncian. Perangkat ini mencegah rem mengunci dengan alat pengukur elektronik yang dihubungkan ke pedal rem. Selain menjadi fitur keselamatan yang penting, itu membuat sejumlah kabel dan kabel lain menjadi berlebihan, memungkinkan ruang fisik untuk "cruise control" dan fitur lainnya. 

Pada 1985, sistem ABS Bosch menjadi standar pada banyak mobil Eropa dan juga telah diperkenalkan pada mobil mewah Amerika. Menyusul kesuksesan ABS, Bosch juga terlibat dalam pengembangan kontrol traksi elektronik, yang melibatkan sensor untuk mengukur kecepatan roda dan menyesuaikan kecepatan yang diperlukan untuk menjaga mobil tetap terkendali. Bosch memulai produksi sistem kontrol traksi pertamanya tahun 1986.

Saat fitur mobil semakin canggih, Bosch terus mengembangkan sistem untuk membantu pengemudi. Perangkat baru yang disebut pengukur perjalanan digital menghitung jalur dan arah mobil dengan mengukur tingkat panas medan dan memasang peta terkomputerisasi di dasbor pengemudi. 

travelpilot_res_1600x900.jpg

Produk ini diperkenalkan pada 1989 sebagai sistem navigasi Travelpilot. Versi yang lebih canggih menggunakan CD-ROM dan memberikan data kepada pengemudi melalui suara dan simbol yang kemudian diperkenalkan tahun 1995 pada kendaraan model mewah Jepang.

Tahun 1980-an juga melihat Bosch memasuki pasar telekomunikasi melalui akuisisi atau pembelian saham di berbagai perusahaan yang terlibat dalam pembuatan peralatan dan pengembangan sistem, termasuk Telefonbau und Normalzeit, sebuah perusahaan telekomunikasi Jerman, dan Telenorma, pemasok eksklusif dari sistem komunikasi ke Bundespost, grup pos dan telekomunikasi nasional. Pada tahun 1989, berbagai aktivitas ini dikonsolidasikan dengan pembentukan Bosch Telecom Business Sector.

Bosch terus melakukan ekspansi internasional pada awal 1990-an. Pasar terbuka Eropa Timur adalah salah satu wilayah sasaran, karena operasi pemasaran didirikan di Polandia, Hongaria, dan Republik Ceko pada 1992; di Bulgaria, Kroasia, Latvia, Rusia, Slovenia, Ukraina, dan Belarusia pada tahun 1993; dan di Rumania tahun 1994.

Di kawasan Asia-Pasifik, Bosch mengadakan usaha patungan untuk membentuk Korea Automotive Motor di Korea Selatan pada 1993; terlibat dalam usaha patungan Korea Selatan lainnya pada tahun berikutnya, Korea Mechanics and Electronics Corporation; mendirikan perusahaan penjualan di Filipina pada 1995; dan mengadakan tidak kurang dari enam usaha patungan di China juga tahun 1995.

car-telephone_res_1984x1116.jpg

Laba bersih turun setiap tahun dari tahun 1989 sampai 1993, secara keseluruhan turun dari 626 juta deutsche marks (DM) pada tahun 1989 menjadi DM 426 juta pada tahun 1993. Penyebabnya, pada 1991 General Motors tiba-tiba memotong setengah dari pesanan tetap untuk suku cadang injeksi bahan bakar, dan sulitnya bersaing dengan raksasa industri telekomunikasi seperti Siemens, Alcatel, dan Northern Telecom.

Dua tahun berikutnya menunjukkan peningkatan yang lumayan untuk Bosch karena penjualan meningkat 6,2 persen pada tahun 1994 dan 4 persen pada tahun 1995, sementara laba bersih meningkat menjadi DM 512 juta tahun 1994 dan DM 550 juta tahun 1995.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: