Dari pihak PDIP, selain Puan, nama Ganjar Pranowo juga disebut-sebut berpeluang diusung. Belakangan, nama politikus PDIP tersebut mencuat lantaran memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei. Karena itu pula, saat ini muncul usulan agar koalisi PDIP-Gerindra mengusung Ganjar-Sandi dengan perhitungan akan lebih mudah menang. Keduanya sama-sama dinilai mudah untuk diterima pemilih, terutama kalangan muda.
Namun, apakah Sandi akan mendapat restu Prabowo maju di pilpres, terutama jika mantan Danjen Kopassus tersebut masih ingin maju bertarung untuk yang keempat kalinya? Menurut Suko, Sandi tidak punya jaminan itu, namun paling tidak dengan masuk bergabung ke pemerintahan, dia menjaga kansnya tetap terbuka.
Baca Juga: Ibarat Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga: Gerindra dan PDIP Kena Getahnya!
"Itu peluang maksimal yang saat ini bisa diambil Sandi," kata Suko.
Jika PDIP-Gerindra mengusung Puan-Sandi atau Ganjar-Sandi, sederetan tokoh senior juga akan jadi king maker di belakang mereka, terutama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo.
Keputusan Jokowi merangkul Sandi sebagai menteri dinilai langkah sangat taktis dan strategis dalam menghadapi pilpres mendatang. PDIP sebagai partai berkuasa kini punya lebih banyak opsi calon.
"Masuknya Sandi yang diuntungkan adalah kubu yang berkuasa. Sekarang mereka banyak opsi untuk pilpres, jika bukan Prabowo-Puan, bisa juga Puan-Sandi," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, kepada SINDONews, Minggu (3/1/2021).
Dia melihat bahwa dirangkulnya Sandi merupakan bagian dari upaya kubu penguasa (PDIP) untuk melanggengkan kekuasaan hingga 10 tahun ke depan. "Terlihat kalau kubu berkuasa sedang menyiapkan panggung untuk 2024 agar terulang lagi sejarah 10 tahun berkuasa," katanya.
Namun, Hendri menyebut masih panjang waktu sebelum pilpres digelar. Mengenai siapa-siapa nanti berpeluang maju nyapres dan menang, itu akan sangat bergantung pada momentum. Meski nama-nama tokoh seperti Sandi punya modal sosial dengan masuk ke pemerintahan, jika tidak didukung momentum, itu akan sia-sia.
Momentum ini menurut Hendri, tidak hanya milik tokoh dari lingkaran kekuasaan, misalnya, Sandi, Erick Thohir (Menteri BUMN), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), atau Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian), melainkan juga oleh tokoh dari kubu opisisi, termasuk Anies. Semua berpeluang mendapat momentum.
"Bicara siapa yang akan menang pilpres, sebetulnya kuncinya adalah siapa nanti yang bisa menemukan momentum di awal dan bagaimana dia memanfaatkan momentum tersebut untuk Pilpres 2024," tandas Hendri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum