Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jack Ma Tak Tahu Rimbanya, Waspada Tangan China di Bisnis Alibaba!

Jack Ma Tak Tahu Rimbanya, Waspada Tangan China di Bisnis Alibaba! Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis Jack Ma berada di bawah tekanan, tetapi hingga saat ini Jack Ma masih belum muncul ke publik selama berbulan-bulan. Pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma, dilaporkan hilang setelah perusahaannya diselidiki atas dugaan monopoli dan persaingan tidak sehat oleh Beijing.

Dugaan hilang muncul setelah Jack Ma melontarkan kritik terhadap sistem regulasi keuangan China. Jack Ma masih belum tampak setelah Pemerintah China merilis investigasi persaingan usaha terhadap perusahaannya.

Baca Juga: Tak Hadir di Ruang Publik 2 Bulan, Jack Ma Diduga Ada di Kota ....

Seperti diketahui, Jack Ma bukanlah orang sembarangan di China. Dia memiliki gurita bisnis yang membuatnya menjadi salah satu tokoh kuat di Negara Tirai Bambu.

Alibaba, raksasa bisnisnya bukan hanya sekadar perusahaan e-commerce. Perusahaan ini telah masuk ke berbagai lini bisnis seperti finansial dan logistik. Bahkan, jejaknya sudah berada di berbagai negara lain termasuk Indonesia.

Pengamat Pemasaran dari Inventure Yuswohady mengatakan, masalah yang menimpa Alibaba secara manajemen tidak akan terlalu berdampak terhadap investasi yang telah dilakukan di Indonesia. Menurut dia, di bawah kepemimpinan CEO Alibaba Group, Daniel Zhang, bukanlah orang baru bagi raksasa asal China tersebut.

"Saya rasa Alibaba sekarang sudah tidak bergantung dengan Jack Ma. Apalagi, Jack Ma sudah mempersiapkan sejak lama penerusnya. Dari sisi manajemen, Daniel Zhang ini bertanggung jawab untuk ekspansi investasi ke berbagai belahan dunia. Jadi, dia sudah mengerti betul," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (5/1/2021).

Menurut dia, yang menjadi masalah jika nantinya Alibaba disetir oleh negaranya. Hal ini akan memengaruhi arah kebijakan dari Alibaba.

"Sehingga ketika pengaruh pemerintah masuk, tentu saja ekspansi ke Indonesia warnanya akan diwarnai oleh kepentingan negara. Misalnya, sektor-sektornya mesti dikaitkan dengan investasi dari China ke sini," ungkapnya.

Dia menambahkan, kepentingan negara dengan kepentingan perusahaan besar harus dipisahkan. "Bahwa ujungnya kebetulan Alibaba ada tokohnya, yaitu Jack Ma jadi faktor pemanis, tetapi sebenarnya secara mendasar kekuatan korporasi ini makin membahayakan karena dia bisa punya resource yang besar," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: