Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geliat Generasi Milenial di Sukabumi Tekuni Pertanian Melalui Program YESS

Geliat Generasi Milenial di Sukabumi Tekuni Pertanian Melalui Program YESS Petani Sukabumi | Kredit Foto: Dok. BPPSDMP
Warta Ekonomi, Sukabumi -

Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) yang diluncurkan Kementerian Pertanian mampu membuat generasi milenial di Sukabumi, Jawa Barat, kian menggeliat. Jumlah petani milenial pun semakin bertambah.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, lewat Program YESS Kementan terus mengajak generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian dan menjadi petani.

Baca Juga: Program YESS Bantu Fasilitasi Petani Muda di Kabupaten Malang 

Mentan yakin usaha pertanian sangat menjanjikan karena memiliki pasar yang pasti dan menjadi basis ekonomi nasional.

"Covid-19 sudah memberi pelajaran bahwa yang punya uang itu ya pertanian. Bertani di era digital saat ini tak lagi seperti dulu, Petani saat ini tidak lagi kotor, becek-becek, panas-panasan," tuturnya dalam keterangan pers, Jumat (8/1/2021).

Mentan menambahkan, teknologi membuat proses budidaya pertanian dapat dilakukan dengan mekanisasi. Bahkan minim tenaga karena adanya teknologi-teknologi robot yang bisa dipakai.

Ia pun mengaku tengah mempersiapkan strategi jitu untuk mendongkrak lahirnya para petani milenial. Mentan berharap di setiap provinsi harus terdapat sekolah pertanian yang terkoneksi dengan program-program pemerintah. 

"Dengan begitu, para lulusan sarjana nantinya tak hanya matang dalam teori, namun dalam praktik budidaya pertanian yang dijadikan sebagai bisnis," katanya.

Tak hanya itu, berbagai program regenerasi petani pun dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya melalui Program YESS.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan Program YESS merupakan upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian.  

Melalui program YESS, Dedi berharap akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.  

"Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi," katanya. 

Diawal tahun 2021 geliat milenial yang terjun langsung di sektor pertanian semakin nyata dengan bermunculannya petani-petani milenial. Salah satunya adalah Adhe Usman, petani bawang merah anggota Kelompoktani (Poktan) Kalapacondong, Desa Sudajayagirang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. 

"Saya bangga jadi petani, bahagia bisa menyediakan pangan bagi masyarakat," tegas Adhe Usman, ketika ditemui oleh Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sukabumi, Diah Sujatman di lahan usaha taninya.  

Menurut Adhe, lahan pertanaman bawang merahnya semakin bertamabah dengan bergabungnya 7 orang petani sebagai plasmanya. Sekarang lahan bawang merahnya sudah mencapai 8 hektar, dan sedang mencoba pengembangan bawang putih dengan benih varietas lokal.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dari para penyuluh di Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi yang terus membimbing dirinya dan petani lain. 

Salah satu metode yang disukai Adhe dalam kegiatan penyuluhan adalah anjangsono atau kunjungan pada petani, sebab bisa langsung bertanya kepada penyuluh tentang masalah yang dihadapi petani. 

Menyadari kedekatan antara petani dengan penyuluh, program YESS melibatkan BPP sebagai Business Development Service Provider (BDSP). 

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang juga Direktur program YESS Idha Widi Arsanti menjelaskan BPP merupakan rumahnya petani. 

"Sebagai BDSP atau penyedia jasa konsultasi usaha, maka BPP berperan mempromosikan pemuda pedesaan mengembangkan agribisnis dengan pelatihan dan pengawasan bisnis," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: