Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Galang Dana Rp14 Triliun, Inggris Mau Mudahkan Akses Vaksin Corona ke Sejumlah Negara

Galang Dana Rp14 Triliun, Inggris Mau Mudahkan Akses Vaksin Corona ke Sejumlah Negara Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, London -

Akses vaksin Covid-19 terus diupayakan sejumlah negara. Selain mudah, vaksin juga diharapkan murah. Untuk membantu sejumlah negara mengakses vaksin, termasuk Indonesia, Inggris mengumpulkan dana sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sekitar Rp 14,1 triliun dari donor global.

Bantuan itu termasuk dalam skema Komitmen Awal Pasar atau Advance Market Commitment (AMC) CoVAX. Bantuan disesuaikan dengan pendanaan dari donor lain. Yang dikombinasikan dengan 548 juta poundsterling Inggris sekitar Rp 10,4 triliun, berasal dari bantuan Inggris.

Baca Juga: Vaksin Siap Disuntikan, Saham Perusahaan Farmasi Kena Efek Samping Hingga Terbang Tinggi ke Awan

Dana tersebut akan digunakan untuk membantu mendistribusikan satu miliar dosis vaksin Covid-19  ke 92 negara berkembang pada tahun ini, termasuk Indonesia.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengaku bangga, negaranya berhasil mengumpulkan dana tersebut. Menurutnya, itu adalah jumlah yang sangat besar. Bersama dengan penelitian vaksin, kata Jenkins, Inggris terus berupaya meningkatkan kemampuan diagnostik dan perawatan.

Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan Inggris dalam posisi terbaiknya. Sebagai negara yang siap memberikan yang terbaik.

"Yang menunjukkan skala tantangan di depan, dan kesediaan Inggris untuk membantu Indonesia dan negara lain. Dan juga terlibat dalam mengatasi masalah terbesar dunia," ujar Jenkins, dalam keterangan pers pada RMco.id Senin (11/1/2021) malam.

Lebih lanjut, ujar Jenkins, hal itu sepatutnya diumumkan pada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), dalam peringatan 75 tahun berdirinya organisasi tersebut. Di mana PBB bakal mengunjungi markas pertama mereka London, Inggris. Sebuah kota yang memiliki banyak keragaman.

Jenkins menyatakan, keragaman ini merupakan kekuatan yang sangat besar, dalam menjadikan London sebagai pusat ide global, perdagangan, dan budaya. Indonesia dan Inggris memiliki komitmen yang kuat untuk komunitas yang beragam dan toleran. Serta untuk menemukan solusi multilateral atas berbagai masalah bersama.

"Termasuk isu perubahan iklim, perdamaian dan keamanan internasional dan kesehatan global," tutur Jenkins.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan, dalam peringatan 75 tahun PBB, Inggris dan mitra-mitranya, bersama-sama memimpin ketersediaan satu miliar dosis vaksin Covid-19. Khususnya untuk negara-negara yang rentan.

Menurut Raab, semuanya akan terlindung dari virus ini jika memiliki perlindungan yang sama.

"Itulah sebabnya kami berfokus pada solusi global untuk masalah global," ujar Raab.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengingat kembali awal PBB berdiri. Kala itu, di tengah perang dunia kedua yang masih jauh dari kemenangan, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Presiden AS Franklin D Roosevelt, ditambah pemimpin China, Prancis, Uni Soviet serta kekuatan sekutu lainnya, dengan berani menetapkan visi untuk membebaskan dunia dari ketakutan dan kekurangan, melalui kerja sama.

"Visi ini terwujud menjadi PBB, dan pada hari ini tepat 75 tahun yang lalu diadakanlah pertemuan pertama Sidang Umum PBB di London," ujar Guterres.

Dia mengaku merasa terhormat dapat mengunjungi Inggris. Meski hanya secara virtual akibat situasi pandemi. Kejadian bersejarah tersebut mestinya akan memperbarui tujuan, dan bersama-sama mengatasi tantangan global. Serta merayakan Inggris yang berperan penting dalam mendirikan PBB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: