Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Digital Advertising?

Apa Itu Digital Advertising? Kredit Foto: Unplash/Campaign Creators
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perubahan sosial dalam lingkungan masyarakat telah terbukti selama beberapa tahun terakhir jika dilihat dari cara kita berhubungan. Dengan teknologi yang makin hadir dalam rutinitas manusia, kita dapat menghabiskan sebagian besar waktu untuk selalu terhubung satu sama lain.

Perusahaan juga perlu mengubah cara komunikasi mereka; mulai mengetahui apa itu digital advertising menjadi penting. Untuk waktu yang cukup lama, komunikasi antara perusahaan dan konsumen dilakukan melalui tindakan fisik, seperti melalui iklan di koran dan majalah. Namun pada akhirnya, berkembang untuk menjangkau saluran seperti radio dan televisi, yang selanjutnya akan memperluas jangkauan brand tersebut.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Konversi Penjualan Dalam Digital Marketing

Kini, saatnya digital advertising menjadi cara utama dalam mempromosikan sebuah perusahaan. Lagi pula, bagaimana kita bisa mengabaikan fakta bahwa saat ini, data menunjukkan, total 4,54 miliar pengguna internet aktif di seluruh dunia.

Di media sosial saja, terdapat 3,8 miliar orang yang saling terhubung. Semua ini diperhitungkan dengan baik oleh perusahaan dan, oleh karenanya, digital advertising menjadi sangat penting bagi bisnis. Lalu, apakah Anda ingin menggali lebih dalam tentang konsep ini yang sangat penting bagi kesuksesan perusahaan Anda, serta mengetahui cara menginvestasikan sumber daya bisnis Anda dengan lebih baik? Untuk itu, simak artikel berikut ini.

Mengenal Strategi Bisnis Digital Advertising

Digital advertising adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengiklankan dan mempromosikan suatu brand, produk, atau layanan menggunakan berbagai platform dan saluran digital. Oleh karena itu, strategi pemasaran ini berupa ajakan untuk melakukan pembelian melalui browser web, halaman media sosial, blog, aplikasi, atau bentuk kontak lainnya di dunia maya.

Dengan transformasi digital, makin banyak pilihan muncul bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasar dan, tentu saja, dengan para audiensnya. Dengan cara ini, semua yang dilakukan menggunakan platform dan sumber digital dapat dianggap sebagai iklan digital. Tujuan utamanya adalah untuk hadir tepat di tempat publik berada.

Iklan digital adalah proses migrasi dan adaptasi perusahaan tentang pergerakan yang telah dialami masyarakat secara keseluruhan. Lagi pula, jika 4,18 miliar orang menggunakan ponsel cerdas mereka untuk terhubung ke internet, bisnis mereka juga perlu hadir di saluran ini, memperkuat relevansi dan kesadaran mereknya.

Digital advertising memanfaatkan sejumlah media seperti media sosial, email, mesin pencarian, aplikasi di smartphone, program afiliasi, dan situs web untuk menampilkan iklan dan pesan kepada audiens.

Iklan tradisional (non-digital) secara luas mengikuti pendekatan spray and pray. Cara itu akan menjangkau khalayak luas, tetapi ROI sebagian besar tidak dapat ditentukan. Berbeda dengan digital advertsing yang seperti kita kenal sekarang sangat bergantung pada data dan dapat memberi Anda detail per menit dari kampanye dan hasil pemasaran Anda.

Ketersediaan data pengguna dan kemampuan penargetan yang baik membuat digital advertising menjadi alat yang penting bagi bisnis untuk dapat terhubung dengan audiens mereka. Penting untuk diingat bahwa internet yang telah menawarkan cara untuk data menjangkau dan terlibat dengan pelanggan, masih ada perbedaan antara cara yang gratis atau 'organik' dengan cara berbayar atau 'anorganik'. Digital advertising adalah cara 'anorganik' untuk dapat menjangkau serta dapat terlibat dengan pelanggan dan prospek bisnis.

Pada 27 Oktober 1994, salah satu banner ads pertama kali muncul di HotWired.com (situs web pertama Majalah Wired) dan industri periklanan menyaksikan pertama kali munculnya iklan digital. Banner ads tersebut berukuran 468x60 px dan bertuliskan "Have you ever clicked your mouse right here? You will". Iklan tersebut ditujukan untuk tur virtual AT&T di tujuh museum seni dunia. Menurut Joe McCambley yang mengerjakan iklan ini, iklan ini telah menerima CTR sebanyak 44 persen.

Dengan dirilisnya Google AdWords pada tahun 2000, Google AdSense pada tahun 2003, dan Facebook Ads pada tahun 2007, industri digital advertising berkembang pesat. Melacak, mengoptimalkan, dan mengontrol iklan menjadi mungkin bagi pemilik bisnis kecil dan menengah.

Pada tahun 2019, digital advertising digunakan untuk mengarahkan trafik ke situs web, menghasilkan prospek, membangun brand awareness, membangun engagement dengan komunitas, dan menghasilkan penjualan.

Ragam Format Digital Advertising

Sejak dimulainya pada tahun 1994, digital advertising terus berinovasi. Saat ini, lanskap periklanan digital yang beragam terdiri dari berbagai format iklan. Anda bahkan dapat menggunakan penggabungan dua kategori iklan untuk membuat yang baru. Misalnya, Anda dapat menggunakan cara remarketing dengan iklan bergambar untuk menjangkau pengunjung Anda yang ada sehingga dapat mengingatkan mereka agar menyelesaikan pembelian. Berikut adalah daftar lima format digital advertising yang paling umum digunakan.

Baca Juga: Cara Gunakan Facebook Ads, Platform Periklanan Digital Milik Facebook

1. Search Engine Marketing

Saat mencari sesuatu di Google atau Bing, beberapa hasil pencarian dengan tag 'Ad' akan muncul di bagian atas Halaman Hasil Mesin Pencari (SERP). Iklan ini adalah hasil dari search engine marketing.

Search Engine Marketing (SEM) bisa dibilang format iklan yang paling umum digunakan. Di SEM, Anda dapat menawar kata kunci bersama dengan pesaing Anda untuk muncul di bagian atas halaman. Iklan SEM dapat berupa Pay Per Click (PPC) yang diharuskan membayar setiap kali seseorang mengklik iklan Anda atau Cost Per Mille (CPM) yang membuat Anda perlu membayar untuk setiap 1.000 tayangan pada iklan Anda.

2. Display Ads

Sebuah iklan, seperti yang kita ketahui, dapat dimulai di sini. Iklan bergambar atau display ads menggunakan kombinasi antara teks dengan gambar dan muncul di situs web pihak ketiga, yang biasanya berafiliasi dengan mesin pencarian atau jaringan iklan lain. Banyak situs web yang juga meng-hosting iklannya sendiri. Jenis yang paling umum dari iklan bergambar adalah iklan gambar, iklan seluler, teks, spanduk, pop-up, dan video.

3. Social Media Ads

Audiens Anda menghabiskan banyak waktu di media sosial dan ini menghadirkan peluang besar untuk mengiklankan produk dan layanan bisnis Anda. Anda dapat menggunakan platform media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, LinkedIn, Reddit, dll. untuk mempromosikan brand dan produk Anda. Iklan media sosial dapat membantu Anda mulai dari membangun komunitas, menghasilkan arahan dan meningkatkan kunjungan, hingga meningkatkan konversi situs web, pemasangan aplikasi, dan menumbuhkan penjualan di toko ritel Anda.

4. Native Advertising

Iklan native dapat muncul di situs media sosial atau halaman web lain dan tidak terlihat seperti iklan biasa. Mereka muncul di bawah bagian "recommended reading", "related stories", atau "promoted stories" yang secara visual sesuai dengan konten yang sedang Anda baca. Setelah mengklik iklan tersebut, Anda akan dialihkan ke situs web pengiklan.

Iklan native biasanya diarahkan melalui situs web content discovery seperti Taboola, Outbrain, dan Columbia.

5. Remarketing

Pernahkah Anda memeriksa produk di e-commerce kemudian saat menelusuri feeds di media sosial, Anda menemukan iklan untuk produk tersebut? Itu adalah remarketing. Dikenal juga sebagai retargeting, format remarketing menggunakan cookie untuk mengikuti Anda di web. Hampir setiap platform media sosial utama serta Google saat ini menawarkan fitur remarketing.

Cara Kerja Strategi Digital Advertising

Strategi digital advertising perlu mempertimbangkan apa tujuan perusahaan, sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut, dan tentu saja menentukan persona pembeli untuk bisnis Anda. Dengan semua poin ini dievaluasi, perusahaan dapat memilih dari berbagai macam pilihan, apa cost-benefit terbaik untuk rencana mereka.

Idealnya, mereka akan menggunakan lebih dari satu strategi, yang berarti tidak mengalokasikan semua sumber daya hanya untuk satu tindakan. Misalnya, perusahaan tersebut akan fokus pada iklan media sosial, pencarian berbayar, dan bahkan menggunakan influencer untuk keperluan endorsing.

Evaluasi keuntungan dan kerugian dari setiap ide yang ada kemudian periksa kembali dengan tujuan utama perusahaan Anda dan cocokkan dengan profil persona pembeli Anda. Dengan informasi yang sudah didefinisikan dengan baik, pengambilan keputusan akan menjadi lebih meyakinkan untuk perusahaan Anda.

Strategi digital advertising adalah serangkaian tindakan di berbagai platform digital yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia untuk perusahaan. Selain itu, penting bagi Anda untuk terus memantau dan mengevaluasi setiap pilihan yang telah Anda putuskan untuk memastikan bahwa hasilnya sesuai harapan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: