Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Twitter: Internet Perlu Sistem Moderasi Seperti Bitcoin

CEO Twitter: Internet Perlu Sistem Moderasi Seperti Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Aleksi Raisa
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Twitter Jack Dorsey mengutip hasratnya untuk Bitcoin dan desentralisasi serta menjelaskan mengapa perusahaan tersebut melarang Presiden AS Donald Trump dari platform minggu lalu.

Meskipun mengklaim ini adalah "keputusan yang tepat untuk Twitter," Dorsey mengakui hal itu menjadi preseden yang berbahaya.

Baca Juga: Lupa Password, Programmer Ini Terancam Kehilangan 7 ribu Bitcoin

Trump dilarang dari Twitter, Facebook, Instagram, YouTube dan platform media sosial lainnya pada 7 Januari setelah dia disalahkan karena menghasut pendukung untuk menyerbu Gedung Capitol yang mengakibatkan kematian empat orang. Jejaring sosial menyatakan kekhawatiran bahwa Trump akan menggunakannya untuk memicu kekerasan lebih lanjut.

Dalam utas Twitter hari ini, Dorsey memberikan penjelasan yang lebih mendalam, mengakui keputusan itu tidak dianggap enteng dan akan memiliki konsekuensi yang nyata dan signifikan.

Dia mengatakan bahwa meskipun peristiwa ini hanyalah perusahaan yang membuat keputusan bisnis untuk memoderasi dirinya sendiri, ini bisa terasa sangat mirip dengan pemerintah menghapus akses.

Dorsey menjelaskan bahwa dia tidak ingin tindakan sepihak Twitter untuk mengikis internet global yang bebas dan terbuka dan menyarankan bahwa model desentralisasi Bitcoin adalah cara yang lebih baik untuk mendekati kontrol dan moderasi di internet di masa depan menurut laporan Cointelegraph, Jumat (15/1/2021).

Bitcoin mendemonstrasikan apa yang diinginkan internet, dan seiring waktu, akan lebih banyak lagi yang akan terjadi.

“Alasan saya sangat menyukai Bitcoin sebagian besar karena model yang diperlihatkannya: teknologi internet dasar yang tidak dikontrol atau dipengaruhi oleh individu atau entitas mana pun,” kata Jack

CEO tersebut juga mengingatkan para pembaca bahwa Twitter secara aktif berusaha untuk maju menuju masa depan yang terdesentralisasi, dengan mendanai inisiatif seputar standar terbuka yang terdesentralisasi untuk media sosial.

Dorsey memposting penjelasan ketika muncul berita tentang Trump yang dimakzulkan untuk kedua kalinya oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Utas, meskipun baru berumur dua jam, telah menerima lebih dari 41.000 suka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: