Awas, Lockdown di Inggris Mungkin Bertahan hingga Maret karena...
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, menyatakan, pemerintah mempertimbangkan pelonggaran penguncian (lockdwon) pada Maret, Minggu (17/1/2021). Saat ini, pemerintah pun berharap dapat memenuhi target dalam melakukan vaksin Covid-19.
"Pada awal musim semi, semoga pada Maret, kami akan berada dalam posisi untuk membuat keputusan itu," kata Raab kepada televisi Sky News menyatakan keinginan pemerintah untuk segera melonggarkan penguncian.
Baca Juga: Orang-orang Portugal dan AS Resmi Dilarang Masuk Inggris, Ini Penjelasannya...
Negara yang memiliki angka kematian Covid-19 tertinggi di Eropa ini telah melakukan penguncian nasional sejak 5 Januari. Sekolah ditutup untuk sebagian besar siswa, bisnis yang tidak penting ditutup untuk umum, dan orang-orang diperintahkan untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan.
"Saya pikir itu benar untuk mengatakan kita tidak akan melakukan semuanya dalam satu ledakan besar. Saat kami menghentikan penguncian nasional secara bertahap, saya pikir kami akan menyelesaikan secara bertahap melalui pendekatan berjenjang," kata Rabb.
Perdana Menteri Boris Johnson telah menetapkan target untuk memvaksinasi orang tua, termasuk penghuni panti werdha, pekerja yang secara klinis rentan dan garis depan atau sekitar lebih dari 13 juta orang pada pertengahan Februari.
Jika semuanya berjalan lancar, dia mengatakan bahwa Inggris dapat mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan kuncian sejak saat itu.
Surat kabar Sunday Times mengatakan, para menteri Inggris telah mencapai kesepakatan untuk menyetujui rencana tiga poin yang dapat menyebabkan beberapa pembatasan kuncian dicabut paling awal Maret.
Daerah akan diberlakukan pembatasan setelah tingkat kematian turun, jumlah pasien rumah sakit turun, dan beberapa orang berusia antara 50 dan 70 divaksinasi.
"Untuk pertama kalinya tidak ada perpecahan yang signifikan antara elang dan merpati di kabinet," kata seorang sumber kabinet kepada surat kabar tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: