Bomber Stratofortress B-52 AS Manuver di Langit Timur Tengah, Balas Rudal Iran?
Sepasang pesawat pembom (bomber) B-52 Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah melakukan manuver udara di atas Teluk Persia atau Teluk Arab. Aksi militer Amerika ini dilakukan setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakkan sejumlah rudal selama latihan militer akhir pekan lalu.
Militer AS pada hari Minggu mengumumkan bahwa sepasang bomber B-52 telah menyelesaikan patroli kehadiran di Timur Tengah, patroli kedua di wilayah tersebut pada tahun ini.
Baca Juga: Pelan-pelan Lintasi Langit Timteng, 2 Bomber AS Rupanya Bawa Pesan Ini ke Iran
Komando Pusat (CENTCOM) AS dalam pengumumannya mengatakan Misi Gugus Tugas Pembom adalah cara yang dapat diamati untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan militer AS terhadap keamanan regional.
"Pengerahan aset strategis jangka pendek adalah bagian penting dari postur pertahanan kami di kawasan ini,” kata komandan CENTCOM, Jenderal Frank McKenzie, seperti dikutip Military Times, Senin (18/1/2021).
"Peluang pelatihan dan integrasi berkelanjutan dengan mitra regional meningkatkan kesiapan dan menyampaikan pesan yang jelas dan konsisten dalam lingkungan operasional kepada teman dan musuh potensial," lanjut dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, IRGC Iran telah menembakkan rudal jelajah pada hari Kamis sebagai bagian dari latihan Angkatan Laut di Teluk Oman. Rudal jelajah itu ditembakkan ketika kapal selam bertenaga nuklir AS melakukan pengintaian.
Angkatan Laut Iran tidak mengidentifikasi kapal selam itu pada saat itu, tetapi pada hari Sabtu, sebuah situs berita yang berafiliasi dengan televisi pemerintah Iran mengatakan kapal selam itu adalah kapal Amerika.
Rekaman helikopter dari latihan yang dirilis Kamis oleh Angkatan Laut Iran menunjukkan apa yang menyerupai kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio, USS Georgia, yang menurut Angkatan Laut AS bulan lalu telah dikirim ke Teluk Persia.
Pada hari Sabtu, IRGC Iran kembali menembakkan rudal balistik anti-kapal perang ke sasaran simulasi di Samudra Hindia. Rudal itu dilaporkan jatuh di dekat kapal induk Amerika di Samudra Hindia.
Rekaman video yang dirilis media Iran menunjukkan dua rudal menghantam target yang digambarkan sebagai "kapal musuh hipotetis" pada jarak 1.800 kilometer (1.120 mil). Laporan tersebut tidak merinci jenis rudal yang digunakan.
Pada fase pertama latihan pada hari Jumat, divisi kedirgantaraan IRGC meluncurkan rudal balistik surface-to-surface dan drone dalam simulasi serangan terhadap "pangkalan musuh hipotetis". Televisi pemerintah Iran menggambarkan latihan itu terjadi di gurun tengah negara yang luas.
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat di tengah serangkaian insiden yang berasal dari penarikan sepihak Presiden Donald Trump dari kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia.
Di tengah hari-hari terakhir Trump sebagai presiden, Teheran baru-baru ini menyita sebuah kapal tanker minyak Korea Selatan dan mulai memperkaya uranium lebih dekat ke tingkat senjata, sementara AS telah mengirim pesawt pembom B-52, kapal induk USS Nimitz, dan kapal selam nuklir ke wilayah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: