Setelah mencapai tujuannya untuk membawa 500 juta orang ke dalam sistem finansial, Mastercard memperkuat komitmennya untuk inklusi dengan membantu 1 miliar orang mendapatkan akses ke ekonomi digital pada tahun 2025, termasuk 50 juta usaha kecil dan 25 juta pengusaha perempuan.
Sekadar informasi, studi terbaru oleh International Data Corporation menunjukkan digitalisasi UKM dapat menambah $2,6 miliar hingga $3,1 miliar dolar Amerika ke PDB Asia Pasifik pada tahun 2024.
Karena dampak COVID-19, dikatakan, hampir 70% UKM di Asia Pasifik mempercepat digitalisasi, dan 86% percaya hal ini akan membantu ketahanan terhadap kejadian serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Kemendag Lepas Ekspor Produk UKM Senilai Triliunan Rupiah
Berkaca pada perubahan besar pola pikir “digital first”, pembayaran nirsentuh melalui jaringan Mastercard adalah 41% dari transaksi langsung di kuartal ketiga tahun 2020 – naik dari sebelumnya 37% pada kuartal kedua dan 30% di tahun 2019.
Dengan penarikan langsung tunai melalui ATM berada pada tingkat terendah, riset yang dilakukan Mastercard menunjukkan lebih dari 70% konsumen di dunia berencana untuk terus melakukan belanja daring, dan 74% berencana untuk terus menggunakan pembayaran nirsentuh bahkan setelah pandemi mereda.
Di Asia Pasifik, pembayaran nirsentuh akan berlanjut, hal ini terlihat dari 71% konsumen di Australia menggunakan pembayaran nirsentuh, 77% di India, 73% di Tiongkok, dan 62% di Jepang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: