Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kematian Tembus 100 Ribu, Johnson: Kami Akan Merenung

Angka Kematian Tembus 100 Ribu, Johnson: Kami Akan Merenung Kredit Foto: Antara/REUTERS/John Sibley
Warta Ekonomi, London -

Total angka kematian akibat Covid-19, di Inggris telah melampaui angka 100 ribu pada Selasa (26/1/2021). Hal ini terjadi di tengah upaya pemerintah mempercepat pengiriman vaksin dan menekan laju penyebaran varian baru Covid.

Jumlah ini diyakini masih akan meningkat, selama program vaksin belum memunculkan efek.

Baca Juga: Ya Tuhan! Jerman Temukan Corona Varian Baru yang Beda dari Covid-19 Inggris

Inggris yang saat ini berada di peringkat lima negara dengan angka kematian akibat Covid tertinggi di dunia, melaporkan 1.631 angka kematian dan 20.089 kasus positif pada Selasa (26/1/2021).

Total angka kematian sebanyak 100.162 itu jelas lebih banyak, dibanding jumlah warga sipil Inggris yang tewas dalam Perang Dunia II, yang dibukukan dengan angka 70 ribu.

Serta mencapai 2 kali lipat dari The Blitz alias pengeboman Inggris oleh Nazi, dalam periode September 1940-May 1941. Dengan mayoritas korban di Kota London.

"Sulit untuk menghitung kesedihan dalam statistik suram itu. Ada tahun-tahun kehidupan yang hilang, pertemuan keluarga yang tidak dihadiri. Serta begitu banyak kerabat yang kehilangan kesempatan, sekalipun hanya untuk mengucapkan selamat tinggal," kata Perdana Menteri Boris Johnson seperti dikutip Reuters, Selasa (26/1/2021).

"Kami akan mempelajari fakta ini. Merenung, dan mempersiapkan langkah antisipasi berikutnya," imbuh Johnson, yang pemerintahannya banyak dihujani kritik tajam terkait penanganan pandemi Covid.

Inggris yang merupakan negara terpadat di Britania Raya, menerapkan lockdown sejak 5 Januari 2021. Resto, pub, toko-toko non esensial dan sebagian besar sekolah ditutup. Pembatasan traveling juga ditetapkan dalam aturan ini.

Desember 2020, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid Pfizer. Sasarannya: lansia di atas usia 70 tahun, anggota masyarakat yang rentan secara klinis, tenaga kesehatan dan pekerja sosial yang berada di garda terdepan, serta orang dewasa tua di rumah jompo.

Hingga Senin (25/1/2021), jumlah warga Inggris yang telah menerima vaksin dosis pertama, mencapai angka 6.853.327. Sementara dosis kedua, baru 472.446.

Sejatinya, pemerintah Inggris menjadikan keberhasilan program vaksinasi ini, sebagai salah satu pertimbangan dalam melonggarkan aturan lockdown.

"Tapi sayangnya, kita akan melihat lebih banyak kematian selama beberapa minggu ke depan, sebelum efek vaksin mulai dirasakan," kata Chris Whitty, Kepala Petugas Medis Inggris.

Kemunculan berbagai varian baru Covid juga sangat mengkhawatirkan para ilmuwan. Johnson mengingatkan, kalau sampai varian baru terbukti sulit dilawan dengan vaksin, maka lockdown akan berlangsung lebih lama.

Untuk mencegah varian baru merajalela, pemerintah Inggris akan mewajibkan karantina wajib di hotel. Serta meminta warga Inggris tidak staycation di liburan musim panas.

"Seperti dikatakan Perdana Menteri, kami akan memberlakukan kebijakan karantina hotel. Kami akan mengumumkannya dengan cara yang tepat," kata menteri junior yang bertanggung jawab terhadap program vaksinasi, Nadhim Zahawi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: