Adanya pandemi saat ini, permintaan akan Perbankan Digital dan Layanan Keuangan lainnya berkembang pesat di Indonesia. Menurut data BPS, di Kuartal 4 2020, 9 dari 10 orang yang disurvei melakukan pembelian online dan penggunaan layanan perbankan mobile melonjak tahun ke tahun hingga 67,2%. Situasi ini mendorong LK untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menjadi lebih gesit agar dapat memanfaatkan momentum tersebut di tahun 2021 dan seterusnya.
Pada umumnya, Lembaga Keuangan menghabiskan 30-35% waktu mereka untuk membeli dan mengintegrasikan teknologi baru. Hal tersebut mengurangi kecepatan LK dalam meluncurkan layanan keuangan baru.
Menjawab tantangan tersebut, GBG (AIM: GBG), perusahaan teknologi global yang menawarkan manajemen fraud dan compliance, verifikasi identitas, dan inelijen data berbasis lokasi, meluncurkan GBG Intelligence Center. Platform dinamis ini terhubung ke jaringan teknologi eksternal dan terpatenkan, serta mitra-mitra data yang ahli dalam bidang verifikasi identitas, penilaian perangkat bergerak serta IP, asosiasi hubungan, ancaman siber endpoint, risiko kredit dan kecerdasan lokasi.
GBG Intelligence Center merupakan salah satu dari modul utama fraud engine milik GBG, Manajemen Risiko Digital, dan platform Intelijen. Kemampuan Intelligence Center milik GBG dapat membantu organisasi untuk melakukan proses validasi dan verifikasi yang lebih baik, serta menilai profil, perilaku, dan tujuan dari individu atau entitas lainnya di seluruh cabang, web, perangkat bergerak, dan aplikasi. GBG Intelligence Center juga dapat mengubah data mentah menjadi intelijen data untuk meningkatkan akurasi dan deteksi penipuan.
Perusahaan yang telah menggunakan fraud engine milik GBG, integrasi Intelligence Center memberikan 9 tindakan pencegahan penipuan tambahan yang dapat dipicu dengan mudah. Intelligence Center memberikan kemudahan untuk menambahkan solusi baru yang bisa membantu perusahaan menjadi lebih sigap agar mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen mereka, serta untuk memperkuat pertahanan terhadap pelaku kejahatan.
Dev Dhiman, APAC Managing Director of GBG menjelaskan, GBG Intelligence Center memiliki 9 kategori kemampuan peningkatan deteksi penipuan yang terhubung dengan teknologi dan mitra data yang terbaik. GBG Intelligence Center juga memberikan akses on-demand ke berbagai solusi terbaik yang akan terus berkembang untuk mengatasi tipe-tipe penipuan baru, seperti penipuan pihak pertama secara rekayasa sosial atau social engineering, penipuan identitas, pencurian identitas, dan kejahatan siber.
“Pengguna juga dapat memperoleh kunci lisensi dan mengaktivasi kemampuan yang mereka butuhkan. Dengan menggunakan Workflow Manager yang dinamis, pengguna dapat merancang dan menjalankan proses yang mereka inginkan untuk meningkatkan efisiensi deteksi penipuan." ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/1/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil