Vaksinasi telah dilakukan di beberapa negara di dunia sebagai salah satu jalan keluar dari pandemi COVID-19. Jutaan orang juga telah menerima dosisnya. Namun, pada saat yang sama, muncul efek samping yang akhirnya membuat banyak orang khawatir dan ragu akan tingkat keamaan vaksin.
Padahal, tidak semua efek samping buruk. Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan ahli epidemiologi ternama, Dr Fauci, mengatakan, efek samping bisa juga menjadi tanda bahwa vaksin tersebut sedang bekerja membangun respons kekebalan yang diperlukan, meskipun dengan cara yang tidak menyenangkan.
Adalah hal umum merasakan efek samping setelah divaksin. Kebanyakan efek samping yang dialami berskala ringan atau sedang, berlangsung selama 2-3 hari dan dapat dengan mudah ditangani. Namun, yang perlu diketahui adalah sebagian besar efek sampingnya merupakan indikasi dari sistem kekebalan yang menghasilkan respons.
Dalam kasus vaksin COVID-19, efek samping yang aneh adalah reaksi yang mungkin terjadi, karena respons alami kekebalan terhadap banyak protein lonjakan yang dibuat di dalam tubuh ketika mengidentifikasi potensi ancaman. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu khawatir.
Jika timbul rasa menggigil, nyeri atau apapun yang kamu alami, itu bisa menjadi indikator vaksin sedang melatih tubuhmu untuk mengenali patogen di masa mendatang. Menurut Dr. Fauci, ada beberapa tanda dan gejala klasik yang dapat memberikan petunjuk bahwa vaksin telah bekerja dengan baik. Apa saja? Berikut ulasannya dilansir Times of India.
Nyeri otot dan persendian
Nyeri otot dengan intensitas rendah dan nyeri sendi, adalah respons sistematis yang dihasilkan saat vaksin diberikan di dalam tubuh. Ini juga menjadi salah satu efek samping paling umum yang dialami oleh orang-orang yang telah divaksin (dilaporkan lebih dari 43 persen kasus).
Gejala atau efek samping ini bisa dirasakan berjam-jam atau berhari-hari, sebelum seseorang mengalami nyeri sendi atau gejala artralgia. Tetapi kemungkinan besar, rasa sakit atau nyeri apapun merupakan indikator kuat dari sistem kekebalan yang menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap injeksi vaksin.
Untuk pengobatannya, sementara sebagian besar rasa sakit dan nyeri akan sembuh dengan sendirinya. Minum obat anti nyeri dan pereda nyeri juga dapat dicoba untuk meredakannya.
Sakit kepala
Sakit kepala menjadi gejala kedua yang paling sering tercatat dengan vaksin yang diinokulasi di India dan luar negeri. Sekali lagi, ini adalah indikator yang jelas dari tubuh yang menghasilkan peradangan sistematis. Pengamatan CDC juga menunjukkan, sakit kepala lebih sering terjadi setelah suntikan kedua vaksin.
Kelelahan
Sementara banyak pasien COVID-19 mengalami kelelahan kronis, mengalami kelelahan setelah divaksin juga dapat berarti bahwa tubuh sedang membangun perlindungan yang diperlukan terhadap virus.
Kelelahan juga bisa disertai rasa menggigil dan nyeri ringan, yang bisa membuat seseorang pingsan. Inilah salah satu alasan dokter menyarankan pasien untuk mempraktikkan beberapa perawatan dan pencegahan setelah mendapatkan suntikan vaksin. Atau jika diperlukan, istirahat yang cukup setelah divaksin.
Kelelahan juga bisa membuat sebagian orang pingsan. Oleh karena itu, orang yang berusia di atas 55 tahun harus lebih berhati-hati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat