Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, AS Sebut Iran Mungkin Sukses Ciptakan Bom Nuklir Beberapa Minggu Lagi

Awas, AS Sebut Iran Mungkin Sukses Ciptakan Bom Nuklir Beberapa Minggu Lagi Kredit Foto: Ima Media Screencap
Warta Ekonomi, Washington -

Iran akan dapat membuat bom nuklir dalam waktu beberapa minggu lagi dengan perkembangan saat ini, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Senin (1/2/2021).

Dalam wawancara TV pertamanya sejak diangkat sebagai Menlu AS, Blinken mengatakan Teheran masih membutuhkan beberapa bulan lagi untuk dapat menghasilkan bahan bakar yang cukup untuk senjata nuklir. Namun, dia mengingatkan jangka waktu itu akan menjadi “hitungan minggu” jika Iran terus melanggar kesepakatan nuklir 2015.

Baca Juga: Ngeri! China Bakal Produksi Massal Reaktor Nuklir yang Bisa Bertahan 60 Tahun

Kelanjutan dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), perjanjian untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi, merupakan tantangan kebijakan luar negeri awal untuk pemerintahan Biden yang baru.

Donald Trump menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran. Teheran telah menanggapinya dengan secara bertahap meningkatkan pengayaan uraniumnya melebihi apa yang diizinkan berdasarkan kesepakatan tersebut.

Pada Senin, Blinken mengatakan bahwa AS bersedia untuk kembali mematuhi JCPOA jika Iran melakukannya, dan kemudian bekerja dengan sekutu dan mitra AS dalam kesepakatan "yang lebih lama dan lebih kuat" yang mencakup masalah lain, demikian diwartakan Arab News.

Iran telah menolak negosiasi baru atau perubahan apa pun terhadap peserta di JCPOA, setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pembicaraan baru harus mencakup Arab Saudi. Kerajaan dan sekutu Teluknya percaya bahwa perjanjian yang ditingkatkan harus membahas program rudal balistik Iran, dan campur tangan regionalnya melalui milisi proksi di Irak, Yaman dan Lebanon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: