Singgung Kudeta Militer, Ketua Parlemen ASEAN: Kalau Bisa, Usir Myanmar dari Asosiasi
"Pemerintah Filipina mengikuti dengan keprihatinan yang mendalam atas situasi yang berkembang di Myanmar, dan khususnya prihatin dengan keselamatan Daw Aung San Suu Kyi," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu pada Selasa (2/2/2021), Fortify Rights, sebuah kelompok Asia Tenggara, meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberlakukan embargo senjata global terhadap Myanmar dan merujuk situasi di negara itu ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi memenangkan 396 kursi di parlemen sementara Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan yang berafiliasi dengan tentara memenangkan 33 kursi dalam pemilihan umum pada bulan November.
Sebelumnya pada Senin (1/2/2021)pagi, militer Myanmar menangkap Suu Kyi dan para pemimpin senior lainnya, kemudian mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun untuk menangani tuduhan kecurangan pemungutan suara terkait pemilihan umum tiga bulan lalu.
Pada Selasa, Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menilai bahwa pemerintah terpilih di Myanmar digulingkan dalam kudeta militer sehari sebelumnya. Oleh karena itu, Amerika Serikat sekarang akan meninjau bantuan luar negeri kepada pemerintah Myanmar, kata departemen itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto