Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Pandemi Covid-19 Kinerja Pertamina Mentereng, Catat Untung Rp14 Triliun

Selama Pandemi Covid-19 Kinerja Pertamina Mentereng, Catat Untung Rp14 Triliun Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menorehkan kinerja mentereng di 2020. Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perusahaan minyak milik negara tersebut bisa membukukan laba bersih sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (kurs Rp 14.044).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui bahwa Pertamina mencatatkan laba bersih senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun. Dirinya mengatakan bahwa hasil itu diperoleh dari sejumlah inisiatif untuk memulihkan kinerja sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Pertamina Hulu Mahakam dan Apexindo Tandatangani Kontrak Rig Senilai US$68 Juta

"Laba bersih US$1miliar. Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas hulu migas dan kilang, serta efisiensi di semua bidang yakni pemotongan opex [operational expenditure] 30 persen dan prioritasi anggaran investasi,” kata Nicke, Kamis (4/2/2021).

Nicke menuturkan bahwa sepanjang 2020 pihaknya mendapatkan tekanan dari tiga sentimen sekaligus alias diterpa kondisi triple shock. Rendahnya harga minyak dunia, lemahnya permintaan, dan depresiasi kurs menjadi penekan utama kinerja Pertamina.

Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa pada tahun lalu permintaan BBM secara nasional turun sebesar 25 persen, harga minyak sangat terdampak, dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi sangat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan migas.

"Namun, strategi menghadapi kondisi itu, Pertamina membuat cadangan pasokan pada saat harga energi yang sedang turun dengan membeli dalam jumlah besar dan disimpan di penyimpanan di darat (landed storage) dan terapung (floating storage)," tutur Nicke.

Menurutnya, strategi itu turut memberi dampak positif terhadap kinerja keuangan Pertamina.

“Inilah yang kami lihat, Pertamina berhasil cetak laba dan ini luar biasanya effort-nya. Jadi, sektor energi ini harus lakukan efisiensi luar biasa untuk melakukan adjustment,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: