Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AHY Makin Bonyok-Bonyok, Sekarang Disikat Habis Dewi Tanjung: Nggak Pantas Jadi Ketum, RT Dulu Deh

AHY Makin Bonyok-Bonyok, Sekarang Disikat Habis Dewi Tanjung: Nggak Pantas Jadi Ketum, RT Dulu Deh Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDIP Dewi Tanjung tampak memberikan sindiran kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang sempat menuding adanya upaya kudeta terhadap kepemimpinan partainya.

Menurutnya, AHY belum siap untuk memimpin partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Sebab, ia menilai AHY tidak cukup memiliki pengalaman dalam dunia politik. Baca Juga: Disenggol Dewi Tanjung PDIP, Jawaban Susi Pudjiastuti Nampol: Kenal???

“Anak ingusan dijadikan Ketum Partai oleh bokapnya. Mana si anak ingusan minim pengalaman berpartai dan berpolitik,” cuitnya dalam akun Twitternya @DTanjung15, seperti dikutip Jumat (5/2/2021).

Karena itu, ia mengaku tidak heran jika melihat sikap AHY yang kurang dewasa. “Makanya baperan kayak bokapnya,” ujarnya. Baca Juga: SBY Diserang Hoaks, Andi Arief Doakan Prof Linglung-Dewi Tanjung: Semoga Kembali ke Habitatnya

Lebih lanjut, ia menilai ketegangan yang saat ini terjadi adalah murni persoalan partai, bukan kudeta dari pihak luar seperti yang dituduhkan AHY.

“Memangnya Bapak ya yang pendiri partai itu yaa. Kok kayak partai milik nenek moyangnya dewe (sendiri). Kisruh diartikan kudeta.. geli nyai,” tambahnya.

Sambung Dewi, ia menyarankan agar AHY dapat memulai karir dari jabatan ketua rukun tetangga terlebih dahulu. 

“AHY suruh jadi RT dulu deeh baru jadi ketum Partai. Biar belajar berorganisasi dan belajar pintar biar ngga salah ngartiin ‘kisruh’ sama ‘kudeta’,” jelasnya.

Tambahnya, “Apa perlu Nyai yang ngajarin neeehh cara bermanuver dan berorganisasi yang baik dan benar,” tukas dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan ada gerakan politik tertentu untuk mengambil alih kepengurusan partai secara inkonstitusional.

Ia menyatakan bahwa gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakarta, Senin (1/2/2021). 

Kemudian, Politisi Partai Demokrat Andi Arief bicara terkait dalang kudeta Partai Demokrat. Ia pun menyebut nama dari lingkaran Istana yang juga orang dekat Presiden Jokowi.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat,” cuitnyanya.

“Jawaban saya KSP Moeldoko,” tegasnya.

Karena itu, AHY pun kemudian mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasinya kebenaran kudeta Partai Demokrat.

“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief.

Jawaban Istana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membalas surat yang dilayangkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait adanya dugaan upaya kudeta oleh orang-orang dilingkaran Presiden Jokowi.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. 

Ia mengatakan bahwa surat tersebut sudah diterima, dan tidak akan dibalas oleh Kepala Negara. "Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawabsurat tersebut," katanya, di Jakarta, Kamis (21/2/2021)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: