Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 ambles ke level minus 2,07% akibat wabah virus corona. Angka itu tercatat paling buruk dalam 22 tahun terakhir sejak 1998. Saat itu, krisis moneter dan ekonomi Indonesia tercatat minus 13,16%.
"Sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi; di 1998 karena adanya krisis moneter dan krisis global. Sementara, di 2020 Indonesia mengalami kontraksi karena pandemi Covid-19," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 2,07%
Suhariyanto menambahkan, dampak pandemi Covid-19 melanda hampir ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
"Indonesia tidak sendiri karena banyak sekali negara-negara yang mengalami kontraksi di antaranya Amerika Serikat, Singapura, Hongkong, dan Uni Eropa. Kecuali bagi Vietnam dan China yang di 2020 mengalami pertumbuhan positif," tambahnya.
Seperti sudah diproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 akan mengalami kontarksi. Presiden Joko Widodo, misalnya, memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 ada di kisaran minus 2,8%. Juga Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2020 berada pada kisaran -1,7% hingga -0,6%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: