Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Studi Visa: Di Tengah Kondisi Tak Pasti, Konsumen Beralih Belanja ke ....

Studi Visa: Di Tengah Kondisi Tak Pasti, Konsumen Beralih Belanja ke .... Kredit Foto: Unsplash/CardMapr
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minat berbelanja daring (online) meningkat di era normal baru (new normal); bagi 1 dari 2 konsumen Indonesia menganggap belanja daring merupakan cara lebih aman dan murah daripada belanja di toko fisik.

Informasi itu berasal dari survei oleh YouGov pada 19-23 November 2020; melibatkan 2.146 responden di Indonesia. Studi itu mengambil sampel berusia di atas 18 tahun; membahas perilaku belanja di e-commerce dan kebiasaan berbelanja.

"Pandemi yang terjadi mengharuskan konsumen berbelanja dengan gaya berbeda; memprioritaskan belanja daring yang belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman dalam keterangan resminya, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Ponsel Lipat Baru Samsung Akan Hadir Juli, yang Benar?

Baca Juga: Bitcoin Makin Tokcer, Analis: Harga Bitcoin Bisa Lampaui Rp843 Juta per Keping

Berdasarkan studi itu, ada 5 fitur e-commerce terpopuler, yakni: gratis ongkos kirim (69%), kupon diskon (64%), kemudahan pembayaran (55%), respon cepat penjual (53%), dan dapat melihat ulasan konsumen lain (50%).

Namun, faktor lain seperti berbelanja dengan kontak seminim mungkin juga memengaruhi perilaku belanja konsumen. Riko berujar, "E-commerce juga memungkinkan belanja minim kontak fisik dan transaksi yang lebih aman, yang telah menjadi perhatian utama pembeli di tengah masa sulit ini.”

Tak hanya itu, studi juga mengungkapkan kesadaran lebih terhadap produk lokal--dengan pertimbangan harga dan manfaat.

Buktinya, lebih dari setengah responden menganggap produk lokal lebih menarik dari segi harga (68%), berkualitas sesuai keinginan (63%), dan menawarkan berbagai diskon (68%).

Nah, 3 produk lokal teratas yang konsumen cari dan beli secara daring selama 6 bulan terakhir, yakni:

- Makanan dan minuman (45%);

- Fesyen dan aksesori (44%); dan

- Perawatan kulit dan kosmetik (35%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: