Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Makin Nggak Karuan, Setelah PKB dan Nasdem, Partai Bu Mega Kena Senggol Juga

Demokrat Makin Nggak Karuan, Setelah PKB dan Nasdem, Partai Bu Mega Kena Senggol Juga Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyatakan, Moeldoko telah didukung oleh PKB dan Nasdem untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.

“Menurut laporan dari kader kami, Pak Moeldoko cerita bahwa dia memang mau maju di 2024 dan sudah didukung oleh PKB dan Nasdem. Tapi masih kurang dukungan Demokrat,” ujar Andi Mallarangeng.

Lanjutnya, ia juga mempertanyakan kepada Moeldoko kenapa tidak meminta restu dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika ingin maju menjadi Capres, malah ingin membuat kongres luar biasa (KLB) menyingkirkan AHY.

“Sampai di Jakarta malah bicaranya soal KLB lalu kemudian bicara sudah direstui oleh ‘Pak Lurah’ dan didukung menteri-menteri,” ungkapnya. 

Istana menjawab

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membalas surat yang dilayangkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait adanya dugaan upaya kudeta oleh orang-orang dilingkaran Presiden Jokowi.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. 

Ia mengatakan bahwa surat tersebut sudah diterima, dan tidak akan dibalas oleh Kepala Negara. "Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawabsurat tersebut," katanya, di Jakarta, Kamis (21/2/2021).

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang namanya disebut-sebut dalam rencana kudeta, ia sudah menyatakan bahwa meski ia memang pernah bertemu dengan sejumlah kader dan bekas petinggi Demokrat namun ia tidak pernah berniat untuk melakukan kudeta di tubuh partai Demokrat.

"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak kan mereka di dalam. Apa urusannya? Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," kata Moeldoko pada Senin (3/2).

"Saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada pak SBY, ada putranya mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa partai politik itu biasa," ungkap Moeldoko.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: