Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Kudeta Demokrat, Ternyata Partai-Partai Ini Juga Pernah Bernasib Sama

Heboh Kudeta Demokrat, Ternyata Partai-Partai Ini Juga Pernah Bernasib Sama Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Ical menjadi ketua umum Partai Golkar hasil musyawarah nasional (Munas) di Bali pada tahun 2014, sedangkan Agung Laksono menjadi ketua umum hasil Munas tandingan yang digelar di Ancol, Jakarta. Jalur hukum pun ditempuh. Namun, dualisme itu berakhir dengan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Bali, Mei 2016 yang menetapkan Setya Novanto sebagai ketua umumnya.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga pernah mengalami dualisme kepemimpinan. Yakni, kubu Suryadharma Ali atau Djan Faridz dengan Romahurmuziy (Romi) yang berseteru saat itu. Jalur hukum juga ditempuh mereka. Menariknya, dua kubu di internal Partai Golkar dan PPP itu memiliki pilihan politik yang berbeda-beda saat itu.

Ical misalnya mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), sedangkan Agung Laksono mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Sementara di PPP, Suryadharma Ali atau Djan Faridz mendukung Prabowo di Pilpres 2014, sedang Romi mendukung Jokowi.

Selain Golkar dan PPP, Partai Hanura juga pernah mengalami dualisme. Kubu Oesman Sapta Odang (Oso) dan kubu Wiranto atau Marsekal Madya (Purn) Daryatmo. Kemudian, prahara juga menimpa Partai Berkarya, antara kubu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dengan Muchdi PR.

Kubu Tommy menolak hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 11 Juli 2020 yang menetapkan Muchdi PR sebagai ketua umum.

Partai Amanat Nasional (PAN) juga pernah dilanda konflik internal. Kondisi itu terlihat nyata dalam aksi "lempar kursi" saat Kongres V PAN di Sulawesi Tenggara, Februari 2020. Dalam kongres tersebut, PAN terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu Zulkifli Hasan dan kubu Mulfachri Harahap-Hanafi Rais yang didukung oleh sang pendiri PAN Amien Rais.

Setelah melalui proses yang cukup dramatis, Zulkifli Hasan kembali terpilih menjadi ketua umum. Kubu Amien Rais pun terpental. Puncaknya, Amien Rais dan Hanafi Rais mundur dari PAN. Meninggalkan PAN, Amien Rais mendirikan Partai Ummat yang didalamnya juga beranggotakan mantan kader PAN.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: