Isu upaya kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat heboh belakangan ini. Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko dituding sebagai salah satu pelakunya.
Mantan Panglima TNI itu juga diisukan ingin maju sebagai calon presiden (Capres) 2024. Moeldoko pun mengaku tidak pernah berbicara soal Pilpres 2024. Namun dia tidak mempermasalahkan jika nantinya diorbitkan.
"Kalau urusan 2024 pernahkah saya berbicara selama ini tentang 2024? Enggak pernah. Kalau yang mengorbitkan di sana, ya alhamdulillah kan gitu," kata Moeldoko saat konferensi pers di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/1/2021).
Baca Juga: Moeldoko Kalau Mau Nyapres Mending Ketemu Dulu Sama SBY
Moeldoko pun menegaskan bahwa dirinya bukanlah orang yang mengemis jabatan.
"Ya urusan. Ah enggak usah mikir itu lah. Saya itu orang yang mencintai pekerjaan. Saya orang profesional. Dan itu bisa saya tunjukkan di mana pun. Saya profesional. Saya tidak pernah mengemis jabatan. Saya bisa berdiri sebuah keyakinan saya itu," paparnya.
Adapun Moeldoko merupakan lulusan terbaik di Akademi Militer. Dia dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat 30 Agustus 2013. Sebelum menjadi Panglima TNI, Moeldoko menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Setelah pensiun dari dunia militer, Pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 itu terjun ke dunia politik. Anak dari pasangan Moestaman dan Masfuah itu masuk Partai Hanura pada akhir Desember 2016 silam.Anak bungsu dari 12 bersaudara itu pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
"Ya, masuk di dewan pembina, Pak Moeldoko itu teman baik saya," ujar Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso) di kediamannya, Jalan Karang Asem, Kuningan, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.
Namun, Moeldoko telah mundur dari Partai Hanura.
"Saya ingin menjadi seorang yang profesional, saya ingin semua pekerjaan yang saya lakukan sungguh-sungguh dan profesional. Itu concern orang yang sangat fokus ya. Saya sangat fokus pada pekerjaan," kata Moeldoko di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Juli 2018.
Saat itu, Moeldoko juga membantah mundur dari Partai Hanura karena masuk bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres). Dia mengaku sudah membicarakan keinginannya mundur dari Partai Hanura itu dengan pengurus partai itu, termasuk Wiranto.
Di samping itu, Moeldoko juga terlibat dalam tim pemenangan Pasangan Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019 lalu. Moeldoko menjabat wakil ketua tim kampanye nasional (TKN) yang juga merangkap sebagai ketua harian TKN Jokowi-Maruf. Karir politik Moeldoko pun terbilang lumayan, dia dilantik sebagai kepala kantor staf presiden pada Rabu, 17 Januari 2018 menggantikan Teten Masduki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami