Mitos Masyarakat tentang Perencana Keuangan
Oleh: Steven Ransingin, Senior Advisor AZ Consulting
Perencana keuangan adalah seorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan solusi atas masalah keuangan yang dihadapi klien. Selain itu, perencana keuangan juga bertugas untuk membantu pembuatan perencanaan alokasi keuangan untuk tujuan keuangan klien.
Kurang lebih itu adalah penjelasan singkat dari tugas dan tanggung jawab seorang perencana keuangan. Namun, karena minimnya pengetahuan tentang pekerjaan seorang perencana keuangan maka banyak sekali masyarakat yang salah kaprah tentang tugas dan tanggung jawab profesi ini. Misalnya
Baca Juga: Rico Huang Bagikan Cara Bebas Finansial Hanya dalam 5 Tahun! Kok Bisa?
1. Perencanaan Keuangan Hanya untuk Orang Kaya
Seorang perencana keuangan ada untuk membantu orang yang memiliki masalah keuangan umum seperti cara terbebas dari jeratan utang kartu kredit, pinjol, hingga KTA. Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan yang benar, memilih produk perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan klien, serta menentukan produk investasi yang telah disesuaikan dengan tujuan keuangan klien.
Hal-hal tersebut adalah hal umum yang bisa ditemui di sekitar kita. Jadi, perencanaan keuangan bukan hanya untuk orang kaya saja, namun untuk banyak orang pada umumnya yang memiliki masalah keuangan.
2. Perencana Keuangan Boleh Mengelola Uang Klien
Perencana keuangan memiliki kode etik yang secara jelas dan tegas mengatakan tidak boleh mengelola uang klien. Apalagi, perencana keuangan independen. Sama halnya dengan perencana keuangan dependen atau mereka yang bekerja atau bekerja sama dengan lembaga atau perusahaan penyedia layanan jasa keuangan.
Biasanya seseorang boleh mengelola keuangan klien apabila mereka memiliki izin WMI (Wakil Manajer Investasi) dan WPPE (Wakil Perantara Pedagangan Efek).
3. Perencana Keuangan Bisa Membuatmu Cepat Kaya
Dimohon untuk tidak grogi mendengar nama perencana keuangan, kesannya mampu menyulap keuangan seorang klien dari susah dalam waktu singkat menjadi kaya raya. Salah besar, perencana keuangan hanya membantu memaksimalkan potensi keuangan klien untuk tujuan keuangan klien itu sendiri agar semuanya bisa tercapai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Meskipun seorangan perencana keuangan dapat membantu klien menyejahterakan keuangan, namun tidak membuat klien kaya dalam sekejap mata. Perlu diingat bahwa semuanya tetap membutuhkan kerja keras dan disiplin akan tujuan keuangan yang telah dibuat dan disepakati oleh perencana keuangan dengan klien itu sendiri.
So, semoga persepsi yang salah dari tugas dan tanggung jawab dari seorang perencana keuangan ini dapat membuka mata lebih banyak orang atas pandangan yang salah dan membuat orang lebih mengerti lagi tentang pentingnya perencanaan keuangan. Semoga bermanfaat!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: