Karakteristik Big Data
Tindakan mengakses dan menyimpan sejumlah besar informasi untuk analitik telah ada sejak lama. Namun konsep big data mendapatkan momentum di awal 2000-an ketika analis industri Doug Laney mengartikulasikan definisi big data yang sekarang menjadi arus utama sebagai tiga V:
A. Volume
B. Variety
C. Velocity
(a) Volume - Nama Big Data itu sendiri berkaitan dengan ukuran yang sangat besar. Ukuran data memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan nilai dari data tersebut. Selain itu, apakah data tertentu benar-benar dapat dianggap sebagai Big Data atau tidak, bergantung pada volume datanya. Karenanya, 'Volume' adalah salah satu karakteristik yang perlu dipertimbangkan saat menangani Big Data.
(b) Variety - Aspek selanjutnya dari Big Data adalah keragamannya. Variasi mengacu pada sumber heterogen dan sifat data, baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Selama hari-hari sebelumnya, spreadsheet dan database adalah satu-satunya sumber data yang dipertimbangkan oleh sebagian besar aplikasi. Saat ini, data dalam bentuk email, foto, video, perangkat pemantauan, PDF, audio, dll juga dipertimbangkan dalam aplikasi analisis. Variasi data yang tidak terstruktur dapat menimbulkan masalah tertentu untuk penyimpanan, penambangan, dan analisis data.
(c) Velocity - Istilah 'velocity' mengacu pada kecepatan pembuatan data. Seberapa cepat sebuah data dihasilkan dan diproses untuk memenuhi permintaan, dapat menentukan potensi nyata dalam data tersebut. Big Data Velocity juga berhubungan dengan kecepatan stream data dari sumbernya seperti proses bisnis, log aplikasi, jaringan, dan situs media sosial, sensor, perangkat seluler, dll. Stream data sangat besar dan berkelanjutan.
Manfaat Pemrosesan Big Data
Kemampuan untuk memproses Big Data membawa banyak manfaat, seperti:
• Bisnis dapat memanfaatkan kecerdasan yang luar saat mengambil keputusan.
• Akses ke data media sosial dari mesin pencari dan situs seperti Facebook, Twitter memungkinkan organisasi untuk menyempurnakan strategi bisnis mereka.
• Peningkatan customer service.
• Sistem feedback pelanggan tradisional digantikan oleh sistem baru yang dirancang dengan teknologi Big Data. Dalam sistem baru ini, Big Data dan teknologi pemrosesan bahasa alami digunakan untuk membaca dan mengevaluasi tanggapan konsumen.
• Identifikasi awal risiko terhadap produk atau layanan.
• Efisiensi operasional yang lebih baik.
Teknologi Big Data dapat digunakan untuk membuat area pementasan atau zona pendaratan untuk data baru sebelum mengidentifikasi data apa yang harus dipindahkan ke gudang data. Selain itu, integrasi teknologi Big Data dan gudang data membantu organisasi untuk memindahkan data yang jarang atau sulit diakses.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: