Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas, Pangkalan Militer AS Dihujani Roket-roket yang Tewaskan 1 Orang

Memanas, Pangkalan Militer AS Dihujani Roket-roket yang Tewaskan 1 Orang Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Baghdad -

Seorang kontraktor sipil tewas dan enam lainnya cedera saat rudal ditembakkan di dekat Bandara Internasional Erbil. Serangan itu memaksa penerbangan ditunda.

Pasukan koalisi mengklaim serangan itu terjadi di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Kurdistan Irak.

Baca Juga: Khamenei Masih Haramkan Nuklir, Iran Kasih Peringatan Keras: Jika Seekor Kucing Terjebak, Mungkin...

Tiga rudal dilaporkan mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil di ibu kota sekitar pukul 21:30 waktu setempat. Seorang kontraktor sipil yang bekerja dengan koalisi dilaporkan tewas.

The Independent melaporkan diantara korban yang terluka, seorang anggota layanan AS tercatat menjadi korban luka.

Gambar dan video menunjukkan kaca dan jendela yang pecah di bandara setelah serangan itu.

Bandara ditutup dan penerbangan ditunda tak lama setelah ledakan.

Juru bicara resmi untuk Operation Inherent Resolve, Wayne Marotto, mencuitkan jika pasukan koalisi telah diserang.

“Ada 1 kontraktor sipil tewas, 5 kontraktor sipil terluka dan 1 anggota layanan AS terluka,” cuitnya.

Serangan itu diklaim oleh sebuah kelompok bernama Saraya Awliya al-Dam. Meski tidak ada bukti yan mengarah ke klaim tersebut.

Ini adalah serangan paling mematikan yang menghantam pasukan pimpinan AS selama hampir satu tahun di Irak, seiring ketegangan yang terus meningkat antara pasukan AS, sekutu Irak dan Kurdi dengan milisi yang berpihak pada Iran.

Kelompok-kelompok yang menurut beberapa pejabat Irak memiliki hubungan dengan Iran telah mengklaim serangkaian serangan roket dan pinggir jalan terhadap pasukan koalisi, kontraktor yang bekerja untuk koalisi dan instalasi AS termasuk kedutaan besar di Baghdad dalam beberapa bulan terakhir.

Serangan mematikan terakhir yang menargetkan koalisi menewaskan satu personel Inggris dan dua personel Amerika pada Maret tahun lalu.

Ketegangan antara AS dan Iran menyebabkan Timur Tengah (Timteng) berada di tepi konfrontasi skala penuh pada Januari 2020 setelah serangan pesawat tak berawak AS menewaskan dalang militer Iran Qassem Soleimani di Baghdad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: