Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bus Berpenumpang Penuh Meluncur ke Kanal, 40 Orang Tewas di Lokasi

Bus Berpenumpang Penuh Meluncur ke Kanal, 40 Orang Tewas di Lokasi Kredit Foto: Shutter
Warta Ekonomi, New Delhi -

Sebuah bus yang membawa 54 penumpang jatuh ke dalam kanal sedalam sekira 9 meter di India. Bus tersebut dalam perjalanan dari Kota Sidhi ke Desa Satna di Negara Bagian Madya Pradesh saat kecelakaan terjadi pada Selasa (16/2/2021) pagi.

Diwartakan Sputnik, warga dari desa terdekat bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalam bus. Setidaknya 40 mayat ditemukan di lokasi setelah bangkai bus nahas itu dipindahkan dengan crane. Banyak penumpang masih dilaporkan hilang.

Baca Juga: India Niat Larang Cryptocurrency, 'Itu Bikin Rugi Triliunan Dolar'

"Enam orang penumpang diselamatkan setelah kecelakaan di dekat desa Satna di negara bagian Madhya Pradesh," kata Hakim Distrik Ravindra Kumar Choudhary seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa.

Dia mengatakan, lebih dari 46 orang berada di dalam bus. Padahal bus berkapasitas untuk 34 orang. Tim penyelamat kemudian menemukan 40 jasad dan sedang mencari penumpang lain.

Hingga kini belum jelas apa yang menyebabkan bus berbelok. Namun, jaringan jalan di India yang luas memang terkenal tidak terawat dengan baik dan terkenal berbahaya.

Media lokal melaporkan bus itu benar-benar tenggelam. Foto tersebar menunjukkan petugas dengan jaket pelampung oranye menggunakan perahu penyelamat untuk mencari korban.

Pemerintah negara bagian telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan itu. Investigasi awal menunjukkan pengemudi kehilangan kendali atas bus. Bus kemudian menabrak jembatan sebelum jatuh ke air.

Pejabat lokal menghentikan pelepasan air ke kanal, yang mempercepat operasi penyelamatan dan memungkinkan dua crane menarik bus keluar. Surat kabar The Times of India mengutip sumber yang mengatakan, butuh tiga jam untuk mengeluarkan kendaraan itu.

Kantor Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan melalui Twitter, bahwa keluarga dari mereka yang meninggal dalam kecelakaan akan menerima 200.000 rupee (2.750 dolar AS) sebagai kompensasi.

"Seluruh negara bagian berdiri bersama mereka yang terkena dampak," kata kepala menteri Madhya Pradesh Shivraj Singh Chouhan dalam pesan video.

Kendaraan berkecepatan tinggi yang berdesak-desakan, sepeda motor, pejalan kaki, dan pengendara sepeda menyatu dengan infrastruktur yang buru. Kendaraan pun banyak yang tidak terawat. Hal itu membuat jalan-jalan di India berbahaya.

Pada 2019, lebih dari 150 ribu orang meninggal, dengan rincian 410 meninggal setiap hari atau 17 jam dalam hampir setengah juta kecelakaan. Amerika Serikat mengalami hampir lima kali lebih banyak kecelakaan daripada India setiap tahun, tetapi jumlah kematian di India empat kali lebih tinggi.

Penyebab utamanya adalah kecepatan yang berlebihan, tidak memakai helm, penjualan kendaraan roda dua jauh melebihi penjualan mobil, dan tidak menggunakan sabuk pengaman.

Awal bulan ini, Menteri Perhubungan Nitin Gadkari meresmikan Bulan Keselamatan Jalan. Dia mengatakan bahwa pemerintah bertujuan untuk mengurangi separuh kematian dan kecelakaan di jalan raya pada 2025.

Pada bulan yang sama, sebuah truk pengangkut sampah yang tidak terkendali menghancurkan lima belas orang hingga tewas saat mereka tidur di pinggir jalan di negara bagian barat Gujarat.

Mereka yang tewas termasuk seorang bayi perempuan, delapan perempuan dan enam laki-laki.  Truk itu bertabrakan dengan traktor yang membawa tebu tepat setelah tengah malam di persimpangan jalan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: