Pekan lalu, Zarif menyerang Inggris, Prancis, dan Jerman karena menyerukan Iran untuk kembali ke kesepakatan tanpa komitmen serupa dari AS. Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan AS bersedia untuk terlibat jika pihak-pihak yang tersisa, termasuk Rusia, China, dan blok perdagangan Uni Eropa mengatur pertemuan puncak.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memperingatkan AS pada Jumat (19/2/2021). Jika AS menghidupkan kembali JCPOA maka akan membuka jalan Iran menuju persenjataan nuklir.
Israel diperkirakan memiliki antara 80 dan 400 senjata nuklir di gudang senjata klandestinnya. Meskipun hingga kini Teheran belum pernah menguji perangkat semacam itu di wilayahnya sendiri.
Iran secara konsisten terbuka menolak pengembangan senjata nuklir sejalan dengan fatwa lama dari pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: