Dianggap Berkhianat, Dubes Myanmar untuk PBB Gak Terima Dipecat: Saya Akan Melawan!
Duta besar (Dubes) Myanmar untuk PBB berjanji akan terus berjuang setelah junta militer memecatnya. Ia dipecat setelah mendesak negara-negara anggota PBB untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menghentikan kudeta 1 Februari yang telah menggulingkan pemimpin terpilih negara itu Aung San Suu Kyi .
"Saya memutuskan untuk melawan selama saya bisa," kata Kyaw Moe Tun seperti dikutip dari Reuters, Minggu (28/2/2021).
Baca Juga: Gurita Bisnis Militer Myanmar, dari Pertambangan hingga Batu Giok dan Ruby
Televisi pemerintah Myanmar mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Kyaw Moe Tun telah dipecat karena mengkhianati negara.
Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi tidak mengakui junta sebagai pemerintah baru Myanmar karena belum menerima pemberitahuan resmi tentang perubahan apa pun, kata seorang pejabat PBB, yang berbicara tanpa menyebut nama, sehingga Kyaw Moe Tun tetap menjadi utusan dari Myanmar untuk saat ini. Hal itu dibenarkan oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric.
"Kami belum menerima komunikasi apapun mengenai perubahan representasi Myanmar di PBB di New York," kata Dujarric.
Utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, memperingatkan 193 anggota Majelis Umum PBB pada hari Jumat bahwa tidak ada negara yang harus mengakui atau melegitimasi junta Myanmar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: