Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapa Bilang Tak Ada Keringat SBY? Demokrat: Manipulasi Sejarah...

Siapa Bilang Tak Ada Keringat SBY? Demokrat: Manipulasi Sejarah... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu konflik internal Partai Demokrat terus memanas setelah sejumlah orang yang mengklaim pendiri partai mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) dan setelah sejumlah kader diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat partai berlambang bintang mercy tersebut.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, membantah bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut tak berkeringat mendirikan partai. Hal ini sebelumnya dilontarkan oleh Yus Sudarso, kader Demokrat yang baru saja dijatuhi sanksi pemecatan.

Baca Juga: Tolong Dicatat! Eks Kader: Tak Ada Keringat SBY di Awal Partai Demokrat!

"Ini namanya manipulasi sejarah oleh Yus Sudarso. Beliau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, bohong itu. Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," ujarnya saat dihubungi, Senin (1/3/2021).

Saat itu, lanjut Herzaky, pendiri partai, yakni Almarhum Ventje Rumangkang, kemudian menyarankan agar SBY mendirikan partai. Ventje disebutnya menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden.

"Namun, realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai. Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, Bapak SBY kemudian mengamini usulan Ventje," ungkap dia.

Setelah bersedia membentuk partai, kata Herzaky, SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat. Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan. "Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang," imbuh dia.

Di antara deklarator itu, lanjut Herzaky, bahkan ada nama staf pribadi SBY. Setelah partai terbentuk, almarhumah Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum. Hal-hal tersebut demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di Demokrat.

"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dimungkiri. Kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah," ujarnya.

Di sisi lain, SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri. Karenanya, pihaknya mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai. "Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden," tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: