Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Pengolahan Ikan Dapat Bantuan Gudang Beku

UMKM Pengolahan Ikan Dapat Bantuan Gudang Beku Kredit Foto: Antara/Adwit B Pramono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan bahwa bantuan cold storage atau gudang beku kepada sejumlah UMKM pengolahan ikan merupakan upaya menanggulangi dampak pandemi terhadap kondisi perekonomian UMKM tersebut.

"Bantuan ini merupakan bagian dari stimulus penanggulangan dampak ekonomi Covid-19 yang diberikan untuk menghindari penurunan kualitas atau mutu dan harga ikan yang drastis di tingkat nelayan atau pembudidaya," kata Trenggono di Jakarta pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: KKP Kembali Larang Ekspor Benur, Karena ....

Bantuan tersebut bertujuan untuk menjamin tersedianya pasokan bahan baku bagi UMKM pengolahan ikan sekaligus konsumsi ikan. Sebab, cold storage bisa dimanfaatkan untuk menyimpan kelebihan produksi saat musim puncak sekaligus menjaga harga agar tetap stabil di tingkat nelayan serta dapat menjamin ketersediaan ikan pada saat musim paceklik dengan harga yang terkendali.

"Dengan demikian, diharapkan dapat menguatkan dan meningkatkan peranan UMKM sektor kelautan dan perikanan sekaligus membangun rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan ke depan," tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mencontohkan salah satu UMKM perikanan yang mendapat bantuan Gudang beku berkapasitas 30 ton dari KKP adalah kerja Kelompok Aroma Jaya di Dusun Kertamukti, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.

"Kelompok Aroma Jaya mampu bangkit setelah menerima bantuan cold storage berkapasitas 30 ton dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," ucap Artati.

Dia berharap bantuan yang sudah diberikan menjadi stimulus dan penggerak ekonomi masyarakat setempat. Terlebih, Kelompok Aroma Jaya Blanakan yang memiliki usaha di bidang pengolahan dan pemasaran ikan asin itu bisa memproduksi 2-3 ton/hari saat musim paceklik dan 4-5 ton/hari saat musim ikan.

Produk olahan ikan dijual untuk tujuan pasar lokal sekitar Pamanukan, Subang, Purwakarta dan Cikampek. Serta dua kali seminggu dikirimkan untuk agen pedagang grosir dan eceran di Bandung, Bogor, Cianjur, Garut, dengan varian minimal 2-3 jenis olahan per pengiriman.

Kelompok Aroma Jaya Blanakan memiliki 10 orang anggota. Adapun dalam proses pengolahan ikan, kelompok ini memiliki enam orang tenaga kerja tetap yang melakukan proses penjemuran dan penggaraman, serta 20-30 orang tenaga harian lepas yang melakukan proses penyiangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: